Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Perbaikan Mahal, Kapal Baracuda Jaya III Dibiarkan Rusak

Kompas.com - 05/06/2014, 09:58 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Akibat biaya perbaikan yang mahal, kapal Baracuda Jaya III milik Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelola Kawasan Pelabuban Perikanan dan Pangkalan Pendaratan Ikan (PKPP dan PPI) yang rusak tak juga diperbaiki. Lebih dari setahun, kapal tersebut tenggelam di dermaga Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara.

"Waktu itu tingkat kerusakan kapal cukup besar. Kalau dihitung, biaya perbaikan hampir sama dengan harga kapal baru," ujar Kepala Seksi Kepelabuhanan UPT PKPP dan PPI Mahad, di Pelabuhan Muara Angke, Jakut, Rabu (4/6/2014).

Terkait keluhan pemilik ojek kapal dan nelayan terhadap keberadaan bangkai kapal tersebut, Mahad mengatakan, sebenarnya kapal Baracuda Jaya III tersebut tidak terlalu memengaruhi operasional kapal lain di dermaga.

"Sepertinya tidak terlalu mengganggu. Memang ada kapal dari Pulau Kelapa Dua yang sering bongkar muat di lokasi itu, tetapi itu juga tidak terhambat, kok," kata Mahad.

Menurut Mahad, kapal yang sebelumnya beroperasi sejak 2004 itu merupakan kapal pengeruk lumpur yang beroperasi di sekitar perairan Pelabuhan Muara Angke. Namun, sejak 3 tahun lalu kapal tersebut mengalami kerusakan.

Untuk mengevakuasi kapal, kata Mahad, pihaknya harus mengajukan bukti penghapusan aset melalui Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD). Namun, pengajuan yang dikirim oleh UPT PKPP dan PPI sejak awal 2013 tersebut belum mendapat tindak lanjut.

"Nantinya, semacam lelang yang diatur BPKD. Belum ada tindak lanjut, bisa jadi karena tim gabungan penaksir responsnya kurang, atau surat-suratnya enggak lengkap," ujar Mahad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com