Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segel Putih Kembali Terpasang di 42 Unit Rusun Marunda

Kompas.com - 19/06/2014, 13:34 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 42 unit rusun di Cluster C Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Marunda kembali diberi segel putih. Unit-unit tersebut disegel oleh Unit Pengelola Rusun Sewa (UPRS) Wilayah 1 Dinas Perumahan DKI Jakarta, Kamis (19/6/2014).

Unit-unit tersebut diketahui dihuni oleh orang yang bukan pemiliknya dan belum melakukan perjanjian sewa. Pihak UPRS menyisir semua unit di Cluster C Blok C1, C2, dan C5 sebanyak 300 unit.

Kepala UPRS Wilayah 1 Marhayadi mengatakan, selama ini pihaknya mendapat informasi tentang adanya penghuni rusun yang tidak sesuai aturan. Oleh sebab itu, sebagai tindak lanjut pendataan, pihaknya melakukan penyisiran.

"Kami beri segel putih karena belum mengurus SP dan penghuninya tidak sesuai daftar pemilik hunian," ujarnya.

Segel putih yang ditempel pada pintu unit dimaksudkan untuk memberi peringatan kepada pemilik untuk mengurus atau mengklarifikasi status unitnya. Untuk itu, pihaknya memberi tenggat waktu selama tujuh hari kepada penghuni unit yang disegel untuk mengurus administrasinya.

"Kalau setelah tujuh hari tidak diurus, akan kita tempel segel merah. Kalau tidak juga diurus tiga hari setelah segel merah akan kita gembok dan ambil alih," ujarnya.

Dewi Anggraeni (42), salah seorang penghuni yang unit rusunnya terkena segel, mengakui bahwa unit yang ditempati adalah atas nama anaknya. Ia dan suami menempati Cluster C Blok C unit 111 Rusunawa Marunda, sejak 2 bulan lalu, setelah anaknya pergi ke luar kota dalam rangka urusan kerja.

"Sebelumnya saya ngontrak di Cilincing. Karena anak ada urusan, saya sama suami disuruh nempati. Nanti saya telepon dia untuk mengurus ke pengelola," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com