Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Didenda Rp 1 M, Orangtua Kembalikan KJP

Kompas.com - 23/06/2014, 09:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ancaman denda Rp 1 miliar kepada orangtua yang termasuk mampu tetapi anaknya menerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) cukup berhasil. Orangtua yang ketakutan dikenai denda segera mengembalikan KJP anaknya.

Para orangtua tersebut khawatir jika Suku Dinas Pendidikan di wilayah melakukan survei kepada para pemegang KJP. Sebab, anak mereka termasuk siswa yang tidak layak menerima KJP.

Seperti diungkapkan Nia (35), warga Ciracas, Jakarta Timur. Nia, orangtua siswa SDN 07 Ciracas, Jakarta Timur, itu mengaku telah mengembalikan KJP anaknya.

"Jadi, ketika itu ada pemberitahuan dari sekolah, KJP yang telah diterima harus dikembalikan, jika orangtua siswa mampu, atau salah satunya punya penghasilan tepat dan memiliki sepeda motor. Kalau pada saat disurvei orangtua siswa penerima KJP termasuk kriteria tadi, maka akan didenda Rp 1 miliar," kata Nia, ditemui di rumahnya, akhir pekan ini.

"Sebetulnya, saya sangat membutuhkan KJP. Saya punya tiga anak. Suami cuma buruh pabrik di Bekasi yang gajinya cuma Rp 2,2 juta per bulan. Belum lagi saya harus bayar kontrakan Rp 500.000 per bulan. Makanya, saya bingung dengan kriteria tidak mampu itu," kata Nia kepada Warta Kota, Minggu (22/6/2014).

Yuyun (38), orangtua dari siswa SDN 07 Ciracas, Jakarta Timur, mengungkapkan hal senada. Dia mengaku telah mengembalikan KJP anaknya.

"Alasannya, ya itu... Denda Rp 1 milar jika hasil survei tidak masuk dalam kategori penerima KJP," ungkap Yuyun.

Namun, saat dia mengembalikan KJP anaknya, dia tidak menerima tanda bukti pengembalian KJP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com