"Karena masyarakat yang hadir di JNF dan Jakarnaval tahun ini juga tidak seramai tahun lalu, pas masih ada Pak Gubernur (Jokowi)," kata wanita yang akrab disapa Tyas itu kepada wartawan di Jakarta, Senin (23/6/2014).
Pada JNF 2013, sampah yang terkumpul mencapai 100 ton. Saat itu, Gubernur DKI Jakarta Joko "Jokowi" Widodo bersama Wakilnya, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, berkeliling Monas dan menyapa warga hingga Bunderan Hotel Indonesia (HI).
Penyebab lainnya, lanjut Tyas, terkait kesadaran warga Jakarta soal pentingnya membuang sampah pada tempatnya. "Kebanyakan, sampahnya itu jenis botol air minum kemasan. Pemulung juga banyak membantu mengurangi sampah yang dihasilkan dengan mengambil sampah-sampah yang laku dijual kembali," kata Tyas.
Untuk membersihkan sampah yang berserakan itu, Dinas Kebersihan DKI Jakarta mengerahkan 600 personel. Angka ini terdiri dari petugas sapu jalan sebanyak 500 orang, regu comot 70 orang, pengawas 20 orang, dan koordinator lapangan 10 orang.
Selain itu, juga disiagakan 60 unit gerobak motor, 20 unit truk sampah, 12 unit pick up lintas, 4 unit street sweeper (mobil sapu jalan ototomatis), 11 toilet mobile, 10 unit truk tangki air bersih, dan 2 unit truk tangki air kotor.