Meskipun waktu pelaksanaannya beriringan, tetapi Ralph meyakini masing-masing acara memiliki keunikan sendiri. Hal ini misalnya terkait harga tiket masuk (HTM), jenis barang dagangan, dan sewa stan.
Apabila di Jakarta Fair ditarik biaya masuk dan sewa stan, di PRJ Monas, serba gratis. Sementara apabila JIExpo hanya menyediakan 40 persen ruang untuk UKM, seluruh pasar PRJ Monas untuk usaha kecil tersebut.
Atas semrawutnya pelaksanaan PRJ Monas, pihaknya memberi masukan pada Pemprov DKI. "Menurut saya pribadi, sebaiknya DKI membuat PRJ itu di setiap wilayah saja, jangan terpusat di satu tempat saja," kata Ralph.
Sebelumnya diberitakan, PRJ Monas yang diselenggarakan selama enam hari dalam menyambut HUT ke-487 DKI Jakarta telah membuat Basuki kecewa. Pasalnya, banyaknya PKL yang masuk ke dalam area Monas dan merusak Taman Monas.
Para PKL itu juga kerap membuang sampah sembarangan dan berbuat semena-mena kepada aparat keamanan yang berjaga di sana. Atas kekecewaannya itu, Basuki merencanakan untuk tidak lagi menyelenggarakan PRJ Monas pada tahun mendatang.