Dari hasil pemeriksaan tiga puluh orang saksi dan dugaan kekerasan yang dialami korban, polisi sudah mulai mengerucutkan pemeriksaan pada penetapan tersangka. Namun, pihak kepolisian baru akan menetapkan tersangka minggu depan. Penetapan dilakukan setelah melengkapi keterangan dari beberapa orang saksi lagi.
"Penyelidik sudah mengerucut kepada siapa saja yang diduga sebagai pelaku. Minggu depan sudah jelas tersangka siapa saja," ujar Rikwanto saat mengunjungi acara Pameran Foto Nasional dalam Rangka HUT ke-68 Bhayangkara di Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (25/6/2014).
Namun, ketika ditanya berapa banyak tersangka dan siapa orang yang akan dijadikan tersangka, Rikwanto enggan menyebutkan namanya. Menurut dia, para pelaku melakukan kekerasan fisik di luar materi pembinaan ekstrakurikuler pencinta alam, seperti teknik naik gunung, teknik survival, dan sebagainya.
"Dari hasil pemeriksaan diduga kuat ada penganiayaan. Kemarin kita telah periksa kepala sekolah seputar normatif saja. Kegiatan tersebut memang kepala sekolah mengetahuinya. Namun, dirinya tidak mengetahui adanya materi sampai pembinaan fisik yang luar biasa sampai mengarah ke penganiayaan," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Arfiand yang akrab disapa Aca meninggal pada Jumat (20/6/2014) setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler jelajah alam di Gunung Tangkuban Parahu, Bandung, Jawa Barat. Arfiand diduga mengalami kekerasan. Visum dokter mendapati sejumlah luka lebam di badan Arfiand. Kasus ini masih disidik Polres Jakarta Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.