Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Penertiban PKL Tanah Abang Jadi Ujian Saefullah

Kompas.com - 10/07/2014, 13:47 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan dalam uji kompetensi untuk pemilihan sekretaris daerah bahwa Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah mendapat nilai tertinggi.

Menurut Basuki, program penertiban pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang dan Monas menjadi ujian bagi Saefullah untuk menduduki jabatan pegawai negeri sipil (PNS) nomor satu di Ibu Kota.

"Kalian tahu nggak, pas waktu dulu kalian tanya penertiban PKL Tanah Abang jadi ujian Saefullah? Pas itu saya enggak jawab kan. Sekarang saya jawab. Memang benar penertiban PKL Tanah Abang dan Monas jadi ujian," papar Basuki di Balaikota, Kamis (10/7/2014).

"Dia (Saefullah) berhasil menertibkan PKL. Paling enggak, PKL mau masuk ke Blok G, walaupun sekarang banyak yang keluar lagi," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu.

Ahok menambahkan, Wiriyatmoko juga memiliki nilai tertinggi dalam tes kompetensi yang diselenggarakan. Namun, karena Wiriyatmoko telah memasuki usia pensiun, maka Saefullah menjadi kandidat terkuat sekda DKI.

Di sisi lain, Basuki menampik anggapan beberapa pihak yang menyebutkan pemilihan Saefullah untuk mengamankan posisinya jika nanti ia menjadi gubernur.

"Justru bahaya kalau Saefullah jadi sekda gue. Kenapa? Kalau misalnya gue nanti tidak sepaham dengan Saefullah, dia bisa saja mengerahkan teman-temannya sesama Betawi untuk menyerang gue," ujar Basuki.

Sebelumnya, Basuki memastikan bahwa Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah menjadi sekda DKI Jakarta. Saefullah bakal mengisi posisi sekda yang telah 1,5 tahun kosong dan diisi oleh Wiriyatmoko selaku pelaksana tugas.

"Fair saja, berdasarkan tes kompetensi, yang nilainya tertinggi itu Saefullah. Sekda sudah pasti Saefullah," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (10/7/2014).


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com