Menurut Basuki, program penertiban pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang dan Monas menjadi ujian bagi Saefullah untuk menduduki jabatan pegawai negeri sipil (PNS) nomor satu di Ibu Kota.
"Kalian tahu nggak, pas waktu dulu kalian tanya penertiban PKL Tanah Abang jadi ujian Saefullah? Pas itu saya enggak jawab kan. Sekarang saya jawab. Memang benar penertiban PKL Tanah Abang dan Monas jadi ujian," papar Basuki di Balaikota, Kamis (10/7/2014).
"Dia (Saefullah) berhasil menertibkan PKL. Paling enggak, PKL mau masuk ke Blok G, walaupun sekarang banyak yang keluar lagi," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu.
Ahok menambahkan, Wiriyatmoko juga memiliki nilai tertinggi dalam tes kompetensi yang diselenggarakan. Namun, karena Wiriyatmoko telah memasuki usia pensiun, maka Saefullah menjadi kandidat terkuat sekda DKI.
Di sisi lain, Basuki menampik anggapan beberapa pihak yang menyebutkan pemilihan Saefullah untuk mengamankan posisinya jika nanti ia menjadi gubernur.
"Justru bahaya kalau Saefullah jadi sekda gue. Kenapa? Kalau misalnya gue nanti tidak sepaham dengan Saefullah, dia bisa saja mengerahkan teman-temannya sesama Betawi untuk menyerang gue," ujar Basuki.
Sebelumnya, Basuki memastikan bahwa Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah menjadi sekda DKI Jakarta. Saefullah bakal mengisi posisi sekda yang telah 1,5 tahun kosong dan diisi oleh Wiriyatmoko selaku pelaksana tugas.
"Fair saja, berdasarkan tes kompetensi, yang nilainya tertinggi itu Saefullah. Sekda sudah pasti Saefullah," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (10/7/2014).