"Nabi Muhammad bilang, tuntutlah ilmu sampai negeri China. Menurut tafsiran saya bukan spesifik negara Cina. Artinya, kalau ada pendidikan tidak boleh ada pengotakan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta itu.
Hal itu dikatakannya saat menghadiri buka puasa bersama yatim piatu di kantor Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) di Jalan Tanjung, Jakarta Pusat, Sabtu (19/7/2014).
Ahok mengatakan, dirinya fokus memajukan pendidikan daripada kesehatan. Dia ingin nilai pendidikan dari Kartu Jakarta Pintar naik.
Menurut dia, ada satu tradisi baik di Tiongkok mengenai pendidikan. Di sana, semua anak-anak bisa mengenyam pendidikan.
"Menurut tafsiran saya ini artinya kalau bicara pendidikan, tidak boleh ada pengotakan, tidak boleh ada diskriminasi," ujar Ahok.
Kemudian, Ahok mengatakan Indonesia memiliki jumlah pengikut Nabi Muhammad paling besar di dunia. Namun, masih banyak umat Islam yang tidak bisa mendapat akses pendidikan. Sehingga dia ingin mengusahakan perbaikan dari segi pendidikan khususnya di Jakarta.
Ahok percaya jika bersungguh-sungguh, pasti rencana itu akan tercapai. "Saya masih ingat kok bahasa Arabnya. Man jadda wa jadda," ujar Ahok.
Ahok melakukan buka puasa bersama dengan Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok Xie Feng. Buka puasa ini sekaligus penerimaan bantuan dari Duta Besar Tiongkok kepada BKKKS.
Bantuan ini diserahkan secara simbolis kepada 2 anak yatim piatu, 2 lansia, 2 penyandang disabilitas, 2 penyapu jalan, dan 2 penjaga rel kereta api. Acara ini diakhiri dengan buka puasa bersama puluhan anak yatim piatu yang hadir dari berbagai yayasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.