Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Jalur Mudik, Kemacetan Juga Terjadi di Kawasan Wisata

Kompas.com - 31/07/2014, 14:34 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Macet bukan hanya terjadi pada arus balik dan arus mudik. Kemacetan juga terjadi sepanjang jalan menuju kawasan rekreasi.

Ketua Harian Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu, Sudirman Lambali, mengatakan, masyarakat banyak yang memanfaatkan sisa libur panjangnya untuk mengunjungi berbagai tempat wisata bersama keluarga.

"Setelah orang bersilaturahmi sekarang dimanfaatkan liburnya untuk berekreasi. Itulah yang kemudian menyebabkan Puncak macet, Anyer macet, dan tempat rekreasi lainnya," ujar Sudirman di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (31/7/2014).

Pantauan Kompas.com melalui monitor CCTV di ruang pemantau Kementerian Perhubungan, jalanan menuju kawasan Puncak terlihat padat. Jalanan didominasi oleh kendaraan pribadi beroda empat dan beroda dua.

Sudirman menambahkan, kepadatan kendaraan di sekitar tempat rekreasi tidak hanya terjadi di puncak, namun juga di Kebun Binatang Ragunan, Taman Mini Indonesia Indah, dan Monumen Nasional.

Sudirman menganggap positif padatnya kendaraan di tempat-tempat rekreasi karena menunjukkan antusiasme masyarakat yang begitu tinggi pada pariwisata Indonesia.

"Itu juga kan salah satu pertanda bahwa masyarakat kita perekonomian maju. Kalau tidak ada finansial mana bisa rekreasi," kata Sudirman.

Untuk mengurangi kemacetan, imbuh Suhardi, pengatur lalu lintas di wilayah masing-masing telah mengupayakan rekayasa jalur dengan sistem buka tutup jalan seperti yang dilakukan di kawasan puncak dan pengalihan jalur alternatif di kawasan wisata lainnya.

"Ada upaya rekayasa jalur situasional. Pada saat itu macet akan dialihkan ke jalan alternatif. Ini tidak dilakukan secara nasional, tapi lokal saja," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com