Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggap KPU Curang, Pendemo Gembok Pagar Gedung KPU

Kompas.com - 04/08/2014, 15:06 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Sekitar 200 orang dari Dewan Rakyat Jakarta berunjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2014). Dalam aksinya, mereka menggembok pagar gedung KPU.

Begitu tiba di Gedung KPU sekitar pukul 13.30 WIB, mereka langsung melilitkan pagar KPU dengan rantai lalu digembok. Rantai tersebut lalu diikat dengan pita berwarna merah putih. Aksi itu dilakukan dengan alasan KPU tidak netral dan telah berbuat curang dalam pelaksanaan Pemilu Presiden 2014.

"KPU tidak profesional, rakyat marah. Maka rakyat menggembok pintu gerbang KPU," ujar Ketua tim aksi, Taufik, ketika berorasi di depan Gedung KPU, Senin.

Taufik mengatakan, KPU telah melakukan pembiaran kecurangan dalam proses pilpres. KPU dianggap tidak netral karena telah memerintahkan untuk membuka kotak suara Pilpres. Harusnya, kotak suara itu dibuka atas perintah Mahkamah Konstitusi.

Koordinator Aksi Dewan Rakyat Jakarta, Guntur Setiawan, meminta agar seluruh komisioner KPU se-Indonesia diperiksa dan diaudit. Menurut Guntur, KPU sebagai lembaga penyelenggara pemilu harus bersikap independen, netral, adil dan profesional.

Ratusan aparat kepolisian yang berjaga di gedung KPU tidak melarang aksi mereka. Kepolisian hanya berjaga-jaga dibalik pagar gedung KPU. Hingga pukul 14.45 WIB, aksi penggembokkan pagar tersebut masih berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com