Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandangan Kepsek Jakarta terhadap Rencana Mundur Kadisdik DKI

Kompas.com - 07/08/2014, 18:32 WIB
Desy Hartini

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana mundurnya Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Lasro Marbun mendapat tanggapan dari berbagai pihak yang berkecimpung di dunia pendidikan.

Salah satunya dari Kepala Sekolah SMAN 68 Jakarta Pusat Rudi Gunadi. Menurut Rudi, seharusnya keputusan itu dipertimbangkan dengan masak-masak.

"Yah setuju gak setuju. Mending dipertimbangkan terlebih dahulu. Tapi, kalau itu pilihannya, yah mau bagaimana," ujar Rudi kepada Kompas.com, Kamis (7/8/2014).

Tanggapan lainnya muncul dari Kepala Sekolah SMPN 26 Jakarta Timur Fathulloh. Dia mengaku kaget mendengar kabar mundurnya Lasro. "Jujur saja, terkait mundurnya Lasro, saya baru tahu sekarang. Padahal, baru sekitar seminggu lalu ketemu. Tapi, sebenarnya sangat disayangkan jika memang dia ingin mundur," kata Fathulloh.

Saat ditanya soal apa perubahan yang terjadi sejak Lasro menjabat, keduanya menjawab kompak. "Kalau untuk perubahan apa yang terjadi rasanya masih belum ada yang kelihatan. Mungkin karena ia baru berkecimpung di dunia pendidikan," ucap Fathulloh.

Rudi menambahkan jika blusukan yang dilakukan oleh Lasro merupakan salah satu yang berhasil dilakukan. "Yah mungkin karena memang Lasro masih baru, untuk yang sudah dilakukan masih belum banyak. Paling blusukan dia yang berpengaruh pada tingkat kelemahan birokrasi sekolah," kata Rudi. (Baca: Kadisdik DKI Disangka Tukang Becak Saat "Blusukan")

Lasro Marbun dilantik menjadi Kadis Pendidikan DKI Jakarta pada 12 Februari 2014 lalu. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana. Lasro pun akhirnya menggantikan Taufik Yudi yang dimutasi ke Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).

Baca juga: Misi Ahok Porak-porandakan Dinas Pendidikan Berhasil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com