Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangunannya Dibongkar, Warga TPU Prumpung Emosi terhadap Camat Jatinegara

Kompas.com - 12/08/2014, 16:19 WIB
Nadia Zahra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kericuhan sempat terjadi saat pembongkaran gubuk dan tempat parkir liar antara warga sekitar dan Satpol PP Jakarta Timur di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Prumpung, Kelurahan Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (12/8/2014).

Camat Jatinegara Shofyan Tahir, yang turut mengikuti jalannya operasi penertiban tersebut, seketika berteriak di depan para petugas satpol PP, polisi, TNI, dan juga puluhan warga sekitar, agar tempat penitipan dan parkir liar tersebut segera dibongkar.

"Ini ada bangunan di sini tidak benar ini. Tidak bisa untuk kepentingan pribadi ada tempat titip motor di TPU. Harus dibongkar hari ini, langsung. Sudah bongkar saja bongkar. Silakan Pak dibongkar," teriak keras Shofyan.

Salah satu tokoh masyarakat yang berada di lokasi sempat naik darah saat mendengar upaya pembongkaran dari Camat Jatinegara tersebut.

"Loh Pak tidak bisa dong bongkar begini, kalau mau, kerjakan dulu buat jalan di sini, jangan asal bongkar saja. Kalau mau bongkar TPU, itu saja dulu jangan sekaligus di sini. Ini penitipan motor murni milik warga, bukan umum. Tolong Pak, bisa ngamuk warga sini," kata warga RT 002 RW 02, David Kota (74).

Akibat adu mulut antara dua orang tersebut, beberapa warga sekitar pun emosi dan berteriak menolak keras kepada petugas agar tidak membongkar tempat penitipan sepeda motor milik warga pada hari ini.

Dari pantauan Kompas.com, mereka terdiri sekitar empat orang. Sempat ditemukan salah satu warga yang membawa pisau dan bertindak anarkistis, tetapi berhasil dihalau beberapa satpol PP.

"Tolong ya Pak, tahan emosi dulu. Jadi begini, area makam ini milik Pemda DKI, tidak bisa dibuat tempat titip motor seperti ini Pak. Jadi, harus bongkar semuanya. Mau pilih mana, kami bongkar tendanya saja atau seluruhnya sama motornya juga," kata Shofyan kepada warga.

Akhirnya, setelah bersepakat, hanya tenda yang dibongkar petugas, sementara puluhan sepeda motor warga langsung diamankan masing-masing oleh pemiliknya.

Tenda tersebut dibangun semipermanen yang terdiri dari kayu triplek, asbes, serta terpal. Di pinggir TPU Prumpung, setidaknya ada tiga tempat penitipan yang dibangun semipermanen pula.

Menurut David, ia sudah mengurus perizinan membangun tempat penitipan kepada salah satu pegawai dari Dinas Pemakaman dan Pertamanan DKI Jakarta sejak dua tahun yang lalu. "Ini kami sudah buat izin sama Pak Salim, tapi memang secara lisan saja, tidak ada tertulisnya. Dia pun sudah setuju, dari kami tidak ada dia (Salim) meminta pungut bayaran karena kan memang cuma untuk warga saja," ujar David.

Menanggapi pernyataan warga, Kepala Seksi Penertiban dan Pengamanan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Salim, langsung membantah. "Tidak pernah diberikan izin, tidak pernah ada kata-kata minta izin. Jadi, mereka langsung serobot saja," kata Salim.

Selang empat jam penertiban, akhirnya gubuk serta tempat penitipan motor di sekitar TPU Prumpung berhasil disapu bersih oleh petugas.


Baca juga: Gubuk Liar di TPU Prumpung Dibongkar, Warga Bantu Angkut Kandang Ayam ke Truk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com