Pantauan Warta Kota saat melintas di jalan itu pada pukul 16.30, kemacetan mulai terasa dari depan Sudirman Plaza, di Jalan Jenderal Sudirman. Kemacetan disebabkan jalan semakin menyempit lantaran proyek tersebut. Ketika menelusur, kemacetan mulai terurai di depan Kampus Atma Jaya, di kawasan Semanggi. Lalu lintas kembali tersendat mulai dari samping Polda Metro Jaya menuju kawasan Bundaran Senayan.
Perjalanan dari depan Sudirman Plaza hingga kawasan Bunderan Senayan dengan mengendarai motor butuh waktu hampir dua jam perjalanan. Di kawasan itu terlihat polisi berjaga-jaga di sepanjang Jalan Sudirman.
Hikmat, pengendara motor, mengatakan, kemacetan akibat adanya penyempitan jalan sehingga membuat lelah untuk melintas di Jalan Sudirman. "Capek sekali, Mas. Istirahat dulu," kata karyawan swasta itu.
Tak hanya itu, seorang pengendara mengatakan, kemacetan di Jakarta sudah terbilang penyakit lama dan susah dihilangkan. Ia kurang percaya jika ada orang yang bisa mengurai kemacetan di Jakarta.
"Proyek MRT sebenarnya bagus. Cuma memang enggak bisa apa memikirkan pengendara yang melintas lewast sini. Saya mau makan di FX Sudirman. Janjian pukul 17.00. Paling sampai tujuan satu jam," katanya.
Ia berharap proyek MRT dapat dikerjakan dengan cepat. "Kami harapkan biar cepet selesai. Mana betah lama-lama di mobil berjam-jam begini," katanya.
Sejak Selasa (12/8/2014) malam, PT Mass Rapid Transit melanjutkan tahap konstruksi skala besar yaitu tahapan pembangunan stasiun bawah tanah di seberang Istora Senayan dan Bendungan Hilir Jakarta.
Dono Boestami, Direktur PT MRT Jakarta, mengatakan, dimulainya penggalian stasiun bawah tanah di semua titik ini menunjukkan kemajuan dari proyek pengerjaan transportasi massal berbasis rel tersebut. Dia mengatakan, untuk penggalian dan pembangunan stasiun bawah tanah itu juga berdampak bagian tengah jalan ditutup secara permanen selama dua tahun untuk dipakai sebagai area kerja.
Lajur kendaraan di dua titik itu akan dibuat sedikit berbelok dengan memanfaatkan lokasi jalur hijau dan trotoar jalan yang sudah dikupas dan dilakukan pengerasan. (m2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.