Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibilang Ahok Kerjanya Hanya Fotokopi Sertifikat, Apa Tanggapan Guru?

Kompas.com - 15/08/2014, 21:02 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama yang menyebutkan bahwa tunjangan sertifikasi membuat guru tak lagi fokus mengerjakan tugasnya sebagai seorang pendidik dan pengajar mendapat tanggapan beragam.

Salah satunya dari Kepala Sekolah SMK 51 Bambu Apus Jakarta Timur, Idawati. Dia menganggap  hal tersebut tergantung pribadi masing-masing. Sebab, ujar Ida, masih ada guru yang tetap mengajar tekun untuk meningkatkan kualitas anak didiknya.

"Jangan menilai secara merata guru seperti itu karena masih ada guru yang fight. Dia masih memperjuangkan prestasi anak didiknya," kata Idawati dalam perbincangan dengan Kompas.com, Jumat (15/8/2014).

Meski demikian, Ida yang juga mengajar mata pelajaran Perkantoran ini mengaku menggunakan tunjangan sertifikasi untuk biaya komputer dan meningkatkan kemampuannya dalam Bahasa Inggris. "Tetapi, itu juga nanti akan melancarkan kegiatan ajar-mengajar," ujarnya.

Dia menceritakan, di sekolahnya, dana sertifikasi yang didapatkan oleh guru digunakan untuk melakukan penambahan jam pelajaran para murid. Mereka tanpa ditarik biaya tambahan jam mata pelajaran.

"Misalnya untuk kelas XII, itu ditambahkan enam jam mata pelajaran, masing-masing dua jam mata pelajaran yang diujikan, yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Itu murid tidak perlu bayar uang tambahan lagi," kata dia.

Selanjutnya, imbuh Ida, siswa kelas XI diberikan jam tambahan sesuai dengan jurusan masing-masing, yakni Akuntansi, Perkantoran, Pemasaran, Multimedia dan Broadcasting.

Biaya sertifikasi juga dikatakan tidak patut menjadikan pengajar akhirnya tidak profesional. Pengajar Matematika di SMK 58 Jakarta Timur, Togar Sidabutar, mengatakan, seharusnya sertifikasi tidak hanya dipandang sebagai suatu pendapatan.

"Harus diketahui pemberian dana itu untuk apa. Namun, bukan berarti kinerja orang dinilai karena sertifikasi," kata Togar.

Meski demikian, Togar memaklumi pernyataan Ahok. Menurut dia, itu merupakan haknya untuk berkomentar. "Mungkin Ahok punya pandangan sendiri tentang itu, ya kami hargai. Tapi tolong jangan pikir kinerja orang itu tidak bagus hanya karena sertifikasi," ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, Ahok menyebut tunjangan sertifikasi membuat guru tak lagi fokus mengerjakan tugasnya sebagai seorang pendidik dan pengajar. Akibat dana tersebut, guru dianggap hanya mengurusi fotokopi sertifikat. Dia pun meminta presiden terpilih Joko Widodo untuk mencabut tunjangan sertifikasi guru, serta mengganti dengan tunjangan lainnya, misalnya tunjangan profesi. [Baca: Ahok: Tiap Hari Kerjaan Guru Hanya Fotokopi Sertifikat]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Haru Iringi Keberangkatan Jemaah Haji di Kota Bogor

Suasana Haru Iringi Keberangkatan Jemaah Haji di Kota Bogor

Megapolitan
Sudah Dievakuasi, Bangkai Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Dibawa ke Bandara Pondok Cabe

Sudah Dievakuasi, Bangkai Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Dibawa ke Bandara Pondok Cabe

Megapolitan
Tiga Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Dibawa Pulang Keluarga dari RS Polri

Tiga Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Dibawa Pulang Keluarga dari RS Polri

Megapolitan
Marak Kasus Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Imbau Masyarakat Kunci Ganda Kendaraan

Marak Kasus Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Imbau Masyarakat Kunci Ganda Kendaraan

Megapolitan
'Berkah' di Balik Sumpeknya Macet Jakarta, Jambret Pun Terjebak Tak Bisa Kabur

"Berkah" di Balik Sumpeknya Macet Jakarta, Jambret Pun Terjebak Tak Bisa Kabur

Megapolitan
Ibu di Tanjung Priok Dikira Penculik, Ternyata Ingin Cari Anak Kandung yang Lama Terpisah

Ibu di Tanjung Priok Dikira Penculik, Ternyata Ingin Cari Anak Kandung yang Lama Terpisah

Megapolitan
Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Megapolitan
KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

Megapolitan
Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Megapolitan
Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Megapolitan
Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan 'Mayday!' lalu Hilang Kontak

Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan "Mayday!" lalu Hilang Kontak

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com