Saimin, seorang petugas parkir di Kawasan Kota Tua mengatakan, di lokasi jalan yang rusak tersebut, selama ini memang digunakan sebagai akses masuk kendaraan roda dua dan empat. Bahkan, jalan tersebut juga digunakan sebagai lahan parkir.
"Memang betul, jalan ini rusak karena sering dilalui kendaraan. Tidak cuma motor dan mobil pribadi, kendaraan besar yang membawa keperluan logistik untuk mini market dan restoran, juga lewat sini," ujar Saimin, Sabtu (16/8/2014).
Tidak hanya mengurangi nilai estetika, kondisi batuan yang rusak tersebut juga membahayakan para pengunjung, khususnya pejalan kaki. "Sayang tempatnya sudah bagus-bagus, tapi jalannya rusak. Seperti enggak terawat," ujar Rofiah, pengunjung Kota Tua asal Cibubur, Jakarta Timur.
Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua Gathut Dwi Hastoro, saat dikonfirmasi membenarkan jika selama ini jalan tersebut digunakan sebagai lahan parkir, meski seharusnya memang tidak digunakan sebagai lahan parkir.
Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Pariwisata Sylviana Murni, saat ditanya soal kondisi tersebut mengatakan, revitalisasi Kota Tua sebagai kawasan World Heritage, akan dilakukan dengan kerja sama PT Pembangunan Kota Tua, Dinas Pariwisata, Dinas Pekerjaan Umum, dan Wali Kota Jakarta Barat.
"Rencana perbaikan Kota Tua, termasuk lantai batuan andesit sudah lama dibuat, hanya butuh koordinasi pihak terkait saja," ujar Sylviana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.