Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BAP Ade Sara Dianggap Banyak Melenceng, Ini Komentar Polisi

Kompas.com - 20/08/2014, 15:37 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengomentari isi surat dakwaan yang dibaca oleh jaksa penuntut umum saat sidang perdana kasus pembunuhan Ade Sara kemarin.

Sebab, orangtua Ade Sara mengatakan, berita acara pemeriksaan (BAP) yang menjadi acuan pembuatan surat dakwaan sudah melenceng. (baca: Jaksa Menyebutkan, Ade Sara Sedang Hamil 2 Bulan Ketika Dibunuh)

Menurut Rikwanto, apabila terjadi kesalahan dalam isi surat dakwaan, itu bisa ditanyakan kepada kejaksaan, bukan lagi polisi. Itu karena yang menyusun surat dakwaan bukan polisi, melainkan jaksa penuntut umum.

"Kalau merasa ada yang salah, silakan tanya ke kejaksaan karena yang menyusun bukan kami," ujar Rikwanto, Rabu (20/8/2014).

Dalam sidang kemarin, orangtua Ade Sara membantah isi dakwaan yang dibaca oleh jaksa penuntut umum Aji Santoso bahwa anaknya memakan tisu atas keinginannya sendiri.

Menurut ibu Ade Sara, Elisabeth, anaknya cukup pemilih dalam urusan makanan. Tidak mungkin Ade Sara mau memakan tisu dengan keinginan sendiri.

Ayah Ade Sara, Suroto, juga mengatakan apa yang dibacakan dalam surat dakwaan sudah jauh berbeda dari kronologi yang mereka ketahui sebelumnya.

Dalam BAP, dituliskan bahwa Hafitd sempat membawa kendaraannya yang berisi Ade Sara dan Assyifa ke daerah Klender, padahal seharusnya ke daerah Sunter. Selain itu, dalam BAP juga tidak dijelaskan kronologi ketika Hafitd dan Assyifa menjual handphone Ade Sara.

Padahal, sebelumnya dengan jelas kedua terdakwa sempat menjual handphone Ade Sara ketika dalam perjalanan membuang mayat Ade Sara. "BAP sudah banyak berubah," ujar Elisabeth.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com