Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Akui 6 Ruas Tol Hanya Tambah Sedikit Rasio Jalan, tetapi Kurangi Macet

Kompas.com - 26/08/2014, 17:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui, pembangunan enam ruas tol dalam kota tidak menambah rasio jalan secara signifikan. Hanya, pembangunan enam ruas tol dalam kota itu dapat meminimalkan kemacetan di jalan-jalan utama.

"Iya (penambahan rasio jalan) memang kecil, tetapi minimal kita bisa memaksa mobil-mobil di jalan bawah bisa pindah ke atas (tol layang). Kalau tol layang tidak macet, pengendara mobil di jalan utama pasti pindah ke atas semua," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Selasa (26/8/2014).

Rasio jalan Jakarta baru mencapai enam persen. Padahal, idealnya, rasio jalan di kota besar mencapai 12 persen dari luas daerahnya. Kebijakan Basuki ini berkaca pada kebijakan antisipasi kemacetan di Bangkok, Thailand.

Selain membangun light train, pemerintah Bangkok juga membangun banyak jalan layang. Di sisi lain, pembangunan enam ruas tol dalam kota ini bukan semata untuk memenuhi kebutuhan rasio jalan di Ibu Kota, melainkan juga menambah ruas koridor transjakarta layang baru sebanyak enam buah. Dengan demikian, DKI nantinya memiliki sembilan koridor layang untuk transjakarta.

Meski pembangunan infrastruktur transjakarta berbentuk layang, Basuki menjamin keselamatan para penumpang.

"Kamu lihat nggak, ada bus yang melintas di jalur layang Tomang? Nggak bahaya tuh. Jadi, satu jalur di enam ruas tol itu didedikasikan untuk bus dan transjakarta. Nanti masyarakatnya bisa naik lift atau eskalator, masa mereka terjun payung," kata Basuki.

Pria yang akrab disapa Ahok itu mengaku rutin mendapat laporan perkembangan pembangunan enam ruas tol dari pihak investor, PT Jakarta Tollroad Development (PT JTD). Basuki selalu mengingatkan investor untuk dapat menyelesaikan pembangunan enam ruas tol dalam kota sebelum pelaksanaan Asian Games 2018.

Apabila investor tidak menyanggupi syarat Basuki, DKI bakal mengambil alih dan enam ruas itu akan dipasangi sistem berbayar (ERP).

"Mereka (investor) sih menyatakan sanggup (mengerjakan enam ruas tol). Mereka harus bangun enam (ruas tol) karena dua ruas (Sunter-Semanan dan Sunter-Pulogebang) itu yang paling menguntungkan. Kalau empat ruas tol lainnya tidak dikerjakan bagaimana? Sama kayak lima jari ini, kalau yang berfungsi hanya dua jari, repot dong," kata Basuki beranalogi.

Megaproyek senilai Rp 42 triliun yang digagas sejak era Gubernur Sutiyoso ini dibagi dalam empat tahap. Tahap pertama, ruas Semanan-Sunter sepanjang 20,23 kilometer dengan nilai investasi Rp 9,76 triliun dan koridor Sunter-Pulogebang sepanjang 9,44 kilometer senilai Rp 7,37 triliun.

Tahap kedua, koridor Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 12,65 kilometer dengan nilai investasi Rp 5,96 triliun dan koridor Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,60 kilometer dengan nilai investasi Rp 6,95 triliun.

Tahap ketiga, koridor Ulujami-Tanah Abang dengan panjang 8,70 kilometer dan nilai investasi Rp 4,25 triliun. Terakhir, koridor Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,15 kilometer dengan nilai investasi Rp 5,71 triliun. Total panjang ruas enam tol dalam kota ini adalah 69,77 kilometer. [Baca: Bangun 6 Ruas Tol Baru, Jakarta Harus Belajar dari Kegagalan Los Angeles].

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com