Di kawasan tersebut, keduanya tampak mengamati pembangunan stasiun bawah tanah, yang pada akhir pekan lalu mencapai tahap pengecoran dinding bawah tanah. Seusai peninjauan yang hanya dilakukan sekitar 10 menit itu, Jokowi mengatakan bahwa selain untuk meninjau perkembangan proyek MRT, pertemuannya dengan Fukuda juga untuk membahas kelanjutan proyek-proyek kerja sama lain antara Indonesia dan Negeri Matahari Terbit.
"Kita ingin membahas investasi-investasi (Jepang) di Indonesia, baik yang infrastruktur laut, KA, maupun MRT, dan ini kita ingin melihat di lapangan," ujar presiden terpilih itu.
Jokowi pun yakin, ke depannya, jalinan kerja sama antara Indonesia dan Jepang akan semakin kuat.
Fukuda menyampaikan bahwa keberadaan MRT tidak hanya memberikan dampak positif untuk Jakarta, tetapi juga untuk Indonesia secara keseluruhan.
"Proyek ini bukan untuk perkembangan Jakarta saja, melainkan seluruh Indonesia, dan tadi saya sudah sampaikan bahwa saya akan mengundang Pak Jokowi ke Jepang," ujar Fukuda.
Tahap pertama pembangunan MRT untuk rute Lebak Bulus-Bundaran HI sepanjang 9,8 kilometer dimulai pada Oktober 2013 dengan target rampung pada 2017. Untuk pembangunan tahap pertama, pinjaman Jepang akan dikucurkan dalam dua waktu, yakni 50 miliar yen atau Rp 5,7 triliun untuk kucuran pertama dan 75 miliar yen atau Rp 8,6 triliun untuk kucuran kedua.
Adapun tahap kedua pembangunan untuk rute Bundaran HI-Kampung Bandan sepanjang 5,9 kilometer akan dimulai pada 2017, setelah tahap pertama pembangunan rampung. Tahap kedua butuh alokasi dana 113 miliar yen atau sekitar Rp 13 triliun dengan kurs saat ini. Ruas ini ditargetkan dapat digunakan pada 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.