Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sebenarnya Kami Tidak Membenci JIS"

Kompas.com - 02/09/2014, 10:27 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Orangtua korban kejahatan seksual di Jakarta International School (JIS) menyatakan tidak pernah membenci sekolah tersebut. Namun, mereka membenci dengan para pelaku kejahatan seksual di sekolah.

"Sebenarnya kami tidak membenci JIS, yang kami benci adalah oknum pelaku kekerasan seksual pada anak kami. Sekolah itu bagus, kok, tapi disusupi oknum-oknum tertentu," kata DW, orangtua korban di kantor pengacara JLC & Associates, Jakarta Pusat, Senin (1/9/2014).

DW dan orangtua korban pertama, TH, mengatakan, jika JIS setuju untuk mengeluarkan oknum-oknum tersebut dan menjamin sekolahnya bersih dari pelaku kejahatan, maka mereka tak segan untuk kembali menyekolahkan anaknya di sana.

Kedua orangtua korban ini juga mengaku sangat berterima kasih kepada JIS karena sudah mau menyerahkan dua orang gurunya yang dianggap terlibat dalam kasus ini. Hanya saja, mereka mengatakan, kalau masih ada guru-guru lainnya yang dianggap terlibat namun belum ditangkap.

"Kami sangat berharap kalau JIS bisa bekerja sama dengan orangtua, jangan setengah-setengah. Kasus ini ada faktanya, jangan ditutup-tutupi. Akui saja kalau masih ada banyak korban," kata DW.

DW menambahkan, kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan orangtua ini dianggapnya akan membantu memperbaiki nama JIS. Awalnya, mungkin terkesan reputasi sekolah akan jelek, karena kasus ini. Namun, menurut dia, dengan bekerjasama mengungkap kasus ini, reputasinya akan kembali baik.

"Semakin ditutupi makin "bunuh diri" mereka. Kalau ditutupi ini akan jadi bom waktu yang membuat reputasi mereka semakin buruk. Apalagi kalau sampai sekolahnya ditutup," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com