"Sekarang masih pada tahapan proses lelang investor. Mudah-mudahan pada tahun ini proses itu sudah selesai sehingga bisa melangkah pada tahap selanjutnya, yaitu pemasangan meter parkir di semua ruas jalan Jakarta," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Perparkiran Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sunardi Sinaga, di Jakarta, Senin (29/9/2014).
Ia mengatakan, hasil evaluasi menunjukkan bahwa penggunaan mesin parkir meter di Jalan Agus Salim (Sabang), Jakarta Pusat, bisa membantu mengatasi kemacetan.
"Kemacetan di Sabang secara perlahan bisa diatasi. Kendaraan tidak lagi stagnan," katanya.
Penggunaan mesin parkir meter di kawasan itu, menurut dia, juga meningkatkan pendapatan dari pengelolaan lahan parkir.
Ia memberikan gambaran, pendapatan parkir di kawasan Sabang yang sebelumnya hanya Rp 400.000 hingga Rp 500.000 per hari meningkat sampai Rp 5 juta setiap hari setelah penggunaan mesin parkir.
"Dapat dibayangkan kalau 300 titik ini sudah diterapkan parkir meter. Berapa saja pendapatan yang bisa diraih dari sektor perparkiran setiap tahunnya, selain memang tujuannya juga untuk menata arus lalu lintas agar tidak macet," katanya.
Dia menambahkan, total kontribusi pendapatan dari 300 lokasi parkir tepi jalan selama setahun sekitar Rp 26 miliar.
"Kita memang masih menggunakan sistem target. Secara perlahan, kita akan ganti dengan sistem parkir meter agar pendapatannya terus meningkat. Tentunya kita masih memanfaatkan jasa tukang parkir yang kira-kira sekarang ini berjumlah 3.000 orang setelah dievaluasi," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.