Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejalan Kaki Masih Bisa Melintas di Pintu M1 Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 06/10/2014, 14:21 WIB
Desy Selviany

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com - Pejalan kaki yang biasa melintas di pintu M1 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, tidak akan terganggu dengan ditutupnya pintu tersebut. Tukang ojek pun tetap boleh beroperasi untuk mengangkut para pejalan kaki.

Yudis Setiawan, Manager Humas dan Protokol Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta, mengatakan, pihaknya akan menyediakan pangkalan ojek di balik pintu M1.

"Para tukang ojek bisa mangkal di dalam gerbang M1, jadi kita beri celah untuk pengguna jalan kaki yang menggunakan ojek untuk masuk ke dalam pintu M1," kata Yudis kepada Kompas.com, Senin (6/10/2014).

Hal itu belum diketahui oleh para tukang ojek yang biasa mangkal dan menunggu penumpang di depan pintu M1. Mereka khawatir, jika pintu M1 ditutup, pendapatan mereka akan berkurang.

"Pihak bandara harusnya cari solusilah buat tukang ojek di pintu M1 ini. Masalahnya, kalo ke gerbang satunya itu pasti udah ada tukang ojek lain yang biasa mangkal di sana," kata Sudrajat, tukang ojek di depan pintu M1 Bandara Soekarno-Hatta.

Menurut dia, sampai saat ini, para tukang ojek di depan pintu M1 masih menunggu kepastian apakah pintu akan ditutup seterusnya sampai pengerjaan proyek bantalan kereta bandara selesai, ataukah akan diberlakukan buka tutup. Sebab, di papan penguman masih tertulis uji coba.

Wawan, sopir mobil Elf juga khawatir dengan pendapatannya. Sebab, pendapatannya sangat tergantung dengan penumpang yang akan ke bandara. Jika pintu M1 ditutup, maka ia terpaksa memutar lewar jalur Rawa Bokor untuk mengantar penumpang yang ingin ke bandara.

Jika harus mengantarkan penumpang lewat Rawa Bokor, maka itu akan menghabiskan waktu 30 menit lebih lama dibandingkan lewat pintu M1. Belum lagi daerah Rawa Bokor terkenal dengan kemacetannya.

Penutupan pintu M1 Bandara Soekarno-Hatta akan dimulai pada Selasa (7/10/2014) pukul 10.00 WIB. Pihak bandara internasional Soekarno-Hatta sudah menyediakan jalur alternatif lain untuk menuju bandara tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com