Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Kampung Apung Tak Jelas, Warga Berencana Tegur Lurah hingga Wali Kota

Kompas.com - 06/10/2014, 14:43 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kampung Apung, Jakarta Barat, mengaku sudah bersabar selama puluhan tahun tinggal di atas genangan akibat banjir saat hujan di sana. Selama ini pun, imbauan dari warga kepada Lurah Kapuk, Camat Cengkareng, bahkan ke Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi dirasa tidak kuat.

"Nanti saya mau bikin surat teguran ke Lurah (Kapuk) dan Camat (Cengkareng). Secara tertulis," tutur Ketua RW 01 Kampung Apung, Rinan, kepada Kompas.com, Senin (6/10/2014).

Selama ini, ujar Rinan, imbauan dan pertanyaan tentang kelanjutan pengerjaan di Kampung Apung ini dilakukan secara lisan. Rinan langsung mendatangi sendiri Lurah dan Camat untuk terus menanyakan kembali soal Kampung Apung.

Sejak akhir Juli 2014 pembersihan di Kampung Apung telah terhenti. Penyebab hal tersebut, ujar Rinan, dikarenakan anggaran dari pemerintah yang belum kunjung turun. Anggaran untuk Kampung Apung diketahui merupakan anggaran dari kas cadangan Wali Kota (Jakarta Barat).

Setelah sabar menunggu selama tiga bulan, belum ada informasi kapan anggaran dan pembersihan Kampung Apung akan berlanjut. Rencana pembersihan Kampung Apung, di antaranya relokasi makam terendam telah diwacanakan oleh pemerintah administrasi Jakarta Barat sejak 26 Maret 2014.

Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi yang memimpin langsung kegiatan apel gabungan pembersihan Kampung Apung menargetkan target, yakni mengeringkan makam terendam dan merelokasi ke TPU Tegal Alur. Pekerjaan pun sempat terhenti total pada akhir Juli 2014.

Setelah itu, tidak lagi terlihat aparat dari Suku Dinas Pekerjaan Umum Jakarta Barat, polisi, TNI, dan lainnya yang pada awal-awal dikatakan akan membantu di Kampung Apung sampai selesai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com