"Ke depannya, bus tingkat wisata akan dioperasikan oleh PT Transjakarta. Jadi, mereka (PT Transjakarta) tidak hanya mengurusi bus transjakarta," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Rabu (8/10/2014).
Rencana itu dapat dilaksanakan pada 2015 mendatang ketika PT Transjakarta telah berfungsi secara optimal. Ia juga berencana untuk menambah jumlah unit bus tingkat wisata. Sebab, DKI baru memiliki lima unit bus dengan rute Bundaran Hotel Indonesia-Pasar Baru.
Jumlah itu dinilai masih kurang karena animo masyarakat yang tinggi. "Kami mau tambah sekitar seratusan unit bus wisata tahun depan. Tahun ini kami tidak beli bus (tingkat wisata), tetapi kami bakal menerima sumbangan sekitar 20 atau 30 dari pihak swasta. Busnya Mercedes Benz," kata Basuki.
Pemprov DKI juga bakal memperpanjang rute atau jarak tempuh bus tingkat wisata. Ia memprioritaskan menempatkan bus tingkat itu di jalur berbayar (electronic road pricing). Bus tingkat untuk jalur ERP bakal dibedakan dengan bus tingkat wisata. Hanya, pengadaannya sama-sama oleh PT Transjakarta.
"Kemudian, di jalan yang dipasang alat meteran parkir, juga akan dilintasi oleh bus tingkat. Kalau lima bus tingkat wisata yang sudah ada ini rencananya juga akan diperpanjang sampai Ratu Plaza atau Senayan City," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu.
Sementara itu, Direktur Utama PT Transjakarta Antonius NS Kosasih mengaku tidak akan membeli unit bus tingkat yang berasal dari Tiongkok. Dia mengatakan, bus yang akan dipakai harus teruji kualitasnya dan telah berpengalaman dipakai di negara maju serta kota besar.
Untuk proses pengadaan ratusan bus itu, PT Transjakarta telah mendaftarkan di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP). Sudah ada 12 merek bus yang terdaftar di LKPP.
"Kami minta mereka (perusahaan bus tingkat) masuk ke dalam LKPP dan sedang proses. Yang pasti, bus tingkat itu muatannya harus 140 penumpang. Kalau bus tingkat wisata, muatannya kan lebih sedikit. Bus tingkat yang berada di jalur ERP ini memang lebih cepat dan diperuntukkan bagi para pengendara bermotor atau penumpang yang beralih dari kendaraan pribadi," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.