Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI, Pemerintah Pusat, dan Swasta "Berbagi" Penggarapan Tanggul Raksasa Jakarta

Kompas.com - 09/10/2014, 22:59 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan tanggul raksasa alias Giant Sea Wall di Tepi Teluk Jakarta, sudah dimulai dengan peletakan batu pertama, Kamis (9/10/2014). Tanggul ini digarap dengan berbagi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Pusat, dan swasta.

"Tahap pertama fase A, yaitu pembangunan tanggul dulu sepanjang 32 kilometer, supaya (Jakarta) enggak banjir," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Chairul Tanjung, di acara ground breaking yang berlangsung di Rumah Pompa Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis petang.

Chairul mengatakan pembangunan tanggul ini dijadwalkan rampung dalam tiga tahun, yaitu mulai 2015 hingga 2017. Kesepatakan dalam pembangunan ini, sebut dia, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI akan mengerjakan bersama 8 kilometer tanggul ini. "Jadi Pemerintah (Pusat) tanggung 50 persen sementara DKI tanggung 50 persen," ujar dia.

Adapun 24 kilometer tanggul selebihnya, lanjut Chairul, dikerjakan oleh perusahaan pengembang. Biayanya, ujar dia, akan menjadi tanggungan pengembang yang menggarap kawasan di pesisir utara DKI itu.

"Kami minta para pengembang, harus membangun tanggul yang sama seperti yang dilakukan pemerintah sesuai dengan size wilayah tanahnya. Sudah (kami) sampaikan di rapat," papar Chairul.

Pada fase yang akan segera digarap, kata Chairul, penggarapan tanggul akan berupa penguatan dan peninggian tanggul laut menjadi setinggi rata-rata 1,5 meter. Tujuan penguatan dan peninggian ini, sebut dia, adalah untuk mencegah rob, banjir musiman yang sudah dianggap biasa terjadi di DKI.

Chairul mengatakan tanggul ini dibangun karena telah terjadi penurunan muka tanah yang signifikan di kawasan utara Jakarta. Selain itu, permukaan laut juga bertambah tinggi seiring perubahan iklim. Menurut dia, daerah pesisir yang terendam air juga sudah terus bertambah.

"Menurut survei, tahun 2050-an, sebagian Jakarta dan Monas yang merupakan simbol Jakarta akan tenggelam (bila tak ada upaya ekstra). Bukan ujung Monas ya, tapi sekitarnya akan kena banjir," imbuh Chairul.

Pembangunan tanggul raksasa, kata Chairul, sudah dipikirkan sejak zaman pemerintahan Presiden Soeharto, ketika DKI dipimpin Gubernur Suryadi pada 1994. "Namun, sangat disayangkan, baru 20 tahun kemudian, tepatnya 2014, kita baru berhasil mencanangkan proyek yang luar biasa strategis ini. Tetapi, lebih baik terlambat dari pada tidak," kata dia.

Menurut Chairul, secara keseluruhan proyek Giant Sea Wall ini jika berjalan konsisten akan selesai pada 2030. Namun, lanjut dia, bila ada hambatan -seperti penolakan-  (penggarapan) bisa sampai 2050.

Sementara itu, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak berharap tanggul yang dibangun secara terpadu ini bisa berfungsi baik. Pemerintah, kata dia, akan mengeluarkan kriteria desain, yang di dalamnya tercakup soal keamanan seperti desain tinggi penahan gelombang dengan kala ulang 1.000 tahun.

"Tinggi elevasi mercu tanggul yang harus sama dan mampu mengatasi problema kenaikan muka air laut dan penurunan tanah hingga 2030," ujar Hermanto.

Pada fase pertama pembangunan tanggul, imbuh Hermanto, juga akan dilakukan revitalisasi waduk-waduk atau kolam retensi banjir dan pompa-pompa tampungan banjir, serta peningkatan kapasitas sungai dan perbaikan muara-muara sungai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com