Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 2 Tahun, Ukuran Baju Jokowi Tetap, Ahok Naik 2-3 Cm

Kompas.com - 13/10/2014, 09:01 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Saat dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2012 lalu, hingga kini, ukuran baju Joko Widodo (Jokowi) tidak berubah. Hal ini kemudian "mengurangi" tugas penjahitnya karena tak harus membuat ukuran baru untuk pola baju Jokowi.

"Setiap kali dipanggil Pak Jokowi untuk dimintai orderan, saya cuma diskusi model dan bahan saja. Ukuran biasanya pakai yang lama," kata pemilik Feng Sin Tailor, Rusman, kepada Kompas.com, Jumat (10/10/2014), di tokonya.

Menurut Rusman, ukuran tubuh Jokowi termasuk baik karena cocok dengan ukuran standar pakaian. Namun, sering kali Jokowi menemui kendala di panjang lengan bajunya.

"Pak Jokowi itu sebenarnya (untuk) badannya pas ukuran M, tapi biasanya (untuk ukuran) tangannya kependekan. Makanya, kalau dijahitkan (baju), beliau minta dibuatkan lebih panjang. Beliau kan tinggi, tapi kurus," kata pria yang sudah mulai menjahit sejak tahun 1970-an ini.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama justru mengalami penambahan (ukuran baju) sekitar 2-3 sentimeter. "Iya, kalau Pak Ahok memang bertambah," ujarnya.

Namun, untuk urusan pakaian, kata Rusman, keduanya tidak neko-neko. Keduanya menyukai gaya berpakaian sederhana.

Sebagai informasi, Feng Sin Tailor merupakan tempat langganan Ahok maupun Jokowi dalam membuat baju, baik baju dinas maupun kemeja sehari-hari. Tempat ini sudah berdiri sejak tahun 1939 dan menjadi langganan ayah Ahok, Indra Tjahaja Purnama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com