Di luar aksi unjuk rasa anarkistis yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) dua pekan lalu, tak ada ancaman apa pun yang mengarah ke gedung yang berada di Jalan Medan Merdeka Selatan itu.
Kepala Biro Umum Provinsi DKI Jakarta Agustino Darmawan membantah berbagai isu yang menyatakan Balaikota Jakarta kerap menerima teror. Menurut dia, tak ada teror yang ditujukan ke Balaikota.
"Jadi, secara garis besar saat ini Balaikota Jakarta aman," kata dia, di Balaikota Jakarta, Selasa (14/1/2014).
Meski demikian, kata Agustino, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Pemprov DKI tetap akan memperketat pengamanan. Salah satunya ialah dengan memperbanyak kamera pengawas (CCTV) ke titik-titik yang sebelumnya tak terjangkau.
"CCTV akan ditambah, dipasang langsung. Kita akan pasang CCTV yang lebih banyak dari CCTV yang ada sekarang," ujar dia.
Pada Senin (13/10/2014) malam, sebuah benda mencurigakan ditemukan di halaman Balaikota Jakarta. Pada awalnya benda tersebut sempat diduga bahan peledak. Terlebih lagi, benda tersebut dibungkus aluminium foil dan kertas koran, lalu dibebat plakban dan diikat tali rafia, sehingga sempat diduga sebagai kabel.
Akibat kecurigaan itu, satuan pengamanan dalam (pamdal) Balaikota memanggil satuan penjinak bom dari Polda Metro Jaya untuk mengidentifikasi benda itu. Setelah tiga kali mengidentifikasi, yakni dengan meneliti benda dari jarak dekat, polisi baru berani memastikan benda yang dilaporkan bukan bom, melainkan batu bata.
Setelah ditelusuri, bata bata itu merupakan batu bata yang digunakan saat acara "Jakarta Goes Pink" yang merupakan acara kampanye deteksi dini terhadap kanker payudara, Minggu (12/10/2014).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.