Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Ribuan Warga Jakarta, Ahok Jelaskan Alasan Jokowi "Tidak Amanah"

Kompas.com - 16/10/2014, 15:58 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Di hadapan ribuan warga DKI Jakarta, Wakil Gubernur DKI Jakarta menjelaskan alasan "tidak amanahnya" Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Tepat dua tahun menjabat sebagai Gubernur DKI, Jokowi berhenti dari jabatannya dan bakal dilantik menjadi presiden RI periode 2014-2019. [Baca: Jokowi Kenalkan Ahok sebagai Gubernur, Ahok Kenalkan Jokowi sebagai Presiden]
 
"Semua RT/RW, PKK, dan pemerhati memang dulu pasti memarahi Pak Jokowi, kenapa Pak Jokowi enggak amanah dan mau pergi (jadi presiden) ke Istana Negara," kata Basuki dalam acara Rembuk RT/RW di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (16/10/2014). 
 
"Saya bilang sama Pak Jokowi, kalau Pak Jokowi enggak mau nyeberang ke Monas (jadi presiden), saya yang akan menyeberang lho Pak (maju jadi presiden). Ha-ha-ha," kata Basuki.

Mendengar pernyataan itu, Jokowi dan pengunjung yang memadati Istora Senayan lantas tertawa. Sebab, Basuki melanjutkan, seluruh permasalahan Ibu Kota tidak akan selesai jika pemerintah pusat dan Pemprov DKI tidak berkoordinasi dengan baik.

"Saya enggak tahu, apa saya ini dibilang memprovokasi beliau (mencalonkan diri jadi presiden) atau tidak," kata Basuki lagi. 

 
Pria yang akrab disapa Ahok itu pun mendoakan Jokowi agar pelantikan presiden berjalan lancar. Ia juga mendoakan Jokowi agar sukses menjadi presiden dalam menghadapi bonus demografi pada tahun 2025.

Di hadapan warga, Basuki meyakini bahwa Jokowi dapat memberi kemudahan Pemprov DKI dalam menuntaskan berbagai permasalahan kompleks, seperti kemacetan, penyediaan transportasi massal, dan banjir. 

 
Pada kesempatan itu, Jokowi turut berpamitan kepada warga. Sebab, keputusan presiden (keppres) terkait pemberhentian Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta telah terbit. Dengan demikian, mulai hari ini, ia tidak lagi menjabat sebagai gubernur, dan Basuki yang akan menggantikannya.

Jokowi juga membagikan sepuluh sepeda kepada warga dan menyerahkan penghargaan kepada perangkat daerah berprestasi. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com