Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Kerusuhan Maluku 1999 Datangi Syukuran Rakyat

Kompas.com - 20/10/2014, 11:24 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ade Nur (50) bersama lima belas rekannya yang merupakan korban kerusuhan Ambon tahun 1999 mendatangi Syukuran Rakyat di Bundaran HI. Mereka yang sejak 1999 mengungsi ke Jakarta dan menetap di sini tersebut tergabung dalam Yayasan Pola Kebersamaan Kasta Manusia (YPKKM).

"Harapan saya Jokowi bisa menoleh ke Indonesia Timur, khususnya Maluku. Di sini kami memperjuangkan pengungsi supaya hidup kami tenteram, aman, dan damai," kata Ade sambil mengelap keringatnya dengan ujung jilbab putihnya.

Ade lalu menuturkan awal mula ia mengungsi ke Jakarta. Dengan menumpangi kapal laut, Ade dan anak semata wayangnya berlayar dari Ambon menuju Jakarta selama tiga hari tiga malam untuk mengadu nasib ke ibukota, menjauhi huru-hara kampung halaman.

Suami Ade tidak diketahui rimbanya hingga kini. Ade menduga suaminya hilang dalam kerusuhan Ambon saat itu. Di Jakarta, Ade hidup berdua dengan anaknya yang kini berusia 20 tahun.

Mereka hidup dari hasil Ade berjualan. Setiap hari, Ade mendorong gerobak, menjajakan es dan kue donat bikinannya di kawasan tempat tinggalnya di Sunter Muara, Jakarta Utara.

"Saya di sini dari kerusuhan 1999 sampai sekarang. Belum pernah lagi ke Ambon. Buat apa? Rumah saya sudah rata dengan tanah di sana," kata perempuan kelahiran Buton, Sulawesi Tenggara, ini.

Menurut Ade, ia tak sendiri. Ada ribuan pengungsi kerusuhan Maluku 1999 yang bernasib sepertinya. Hidup sengsara di tanah pengungsian.

"Kita mendukung Indonesia Hebat punya Pak Jokowi. Kami datang ke sini juga karena saking senangnya Pak Jokowi jadi presiden," kata Ade yang hari ini mengenakan baju kotak-kotak merah putih.

Ade dan lima belas rekannya beraksi dengan berdiri di dalam perahu kertas raksasa. Beberapa rekan Ade ada yang mengenakan pakaian adat Maluku dan Sulawesi Tenggara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com