Para pengusaha itu pun disarankan mendatangi langsung distributor bajaj, untuk menekan harga. Saat ini ada 3 distributor bajaj di Indonesia, yaitu dua untuk bajaj dari India dan satu dari China.
Dua distributror bajaj buatan India adalah PT Bajaj Indonesia dan PT TVS Motor indonesia, sedangkan untuk bajaj buatan Tiongkok adalah PT Citra Nusantara Gemilang yang menjual bajaj mermerek Wanhu.
"Silakan pemilik bajaj langsung mendatangi tiga perusahaan produsen bajaj itu untuk mendapatkan harga bajaj biru yang murah. Ada tiga merek, yakni Bajaj, TVS, dan Wanhu," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar, saat dihubungi, Kamis (23/10/2014).
Akbar menjanjikan mempermudah pengurusan izin operasional bajaj biru di Jakarta. Para pengusaha bajaj ini cukup datang langsung ke kantor Dinas Perhubungan terdekat.
Dalam acara diskusi antara Dinas Perhubungan DKI dan para pengusaha bajaj pada Rabu (22/10/2014), Ketua Koperasi Bajaj Sehati Marsima Goeltom mengatakan koperasinya ingin membeli bajaj dari produsen asal Tiongkok. "Bajaj buatan Tiongkok jauh lebih murah. Satu unitnya cuma Rp 18 Juta," sebut dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan selambat-lambatnya pada akhir 2016, bajaj oranye sudah tidak ada lagi di seluruh wilayah DKI Jakarta. Saat ini, jumlah bajaj oranye yang masih berseliweran di ibu kota mencapai sekitar 8.000 unit, dari jumlah keseluruhan 14.000 unit.
Untuk mencapai target tersebut, Dinas Perhubungan DKI akan mengubah pola dalam proses pengadaan bajaj BBG, yakni pemilik bajaj oranye yang ingin mengganti bajajnya dapat langsung berhubungan dengan produsen atau distributor.
Apabila pemilik bajaj dapat berhubungan langsung dengan distributor yang mereka inginkan, diharapkan akan ada banyak produsen dan distributor yang terlibat dalam penjualan bajaj. Dengan demikian, harga pasaran bajaj biru bisa ditekan menjadi lebih murah ketimbang harga pasaran saat ini yang mencapai lebih dari Rp 70 juta per unitnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.