Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Stigma Pejabat Itu Pasti Malas Bekerja...

Kompas.com - 24/10/2014, 14:56 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam dua hari ini, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendapat tamu istimewa, yakni murid-murid TK dan SD yang berkunjung ke ruang kerjanya. Basuki mengatakan, kunjungan itu sekaligus ingin menunjukkan kepada para siswa kalau pekerjaan paling mulia adalah menjadi seorang pejabat. 
 
"Kami beri contoh agar anak-anak mau bercita-cita dan semangat menjadi pejabat. Mungkin saja salah seorang dari mereka (murid TK dan SD) itu jadi presiden Indonesia, lho," kata Basuki, di Balaikota, Jumat (24/10/2014).
 
Basuki ingin menghapus stigma negatif pejabat mulai anak usia dini. Ia tidak menginginkan semua orang yang menjadi pejabat dipandang negatif oleh warga. Karena itu, perlu ada penanaman dari kecil untuk mau menjadi pejabat dan menolong orang yang kesusahan.

"Stigma seorang pejabat itu pasti malas bekerja, koruptor, dan tidak pernah mengurus rakyatnya. Tapi, anak kecil ini mulai saya sadarkan kalau pejabat itu adalah pekerjaan mulia, seperti filsafat Tiongkok, pekerjaan paling mulia itu pejabat dan pedagang urutan nomor 6," kata Basuki. 

 
Setiap acara kunjungan anak sekolah, Basuki mengizinkan ruang kerjanya untuk "diacak-acak". Dengan itu, anak-anak itu dapat mengetahui bagaimana kinerja Basuki untuk memimpin Ibu Kota. Selain itu, anak-anak juga bebas bertanya terkait hal apa pun kepada Basuki, termasuk tentang pekerjaannya sebagai pemimpin Jakarta.

"Tugas kami, pemerintah adalah untuk menyediakan taman atau ruang publik yang ramah anak-anak. Kemarin, kami baru resmikan Taman Putra Putri di Pluit yang khusus untuk anak-anak dan tetap kontrol orangtua jadi yang utama," kata Basuki.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com