"Jadi, saya minta bapak ibu tidak hanya bikin acara seremonial, tetapi bagaimana mendorong warga DKI untuk tidak buta Al Quran," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.
Bahkan, ia juga menginginkan anak-anak usia 12 tahun di DKI sudah hafal dan khatam (menamatkan) bacaan Al Quran. Sementara itu, bagi para penghafal ayat-ayat suci Al Quran, Basuki menginginkan agar mereka juga memahami tafsirannya. [Baca: Ahok Dukung Menag Batasi Umat Ibadah Haji Berkali-kali]
"Kami ingin anak-anak itu saat usia 12 tahun sudah khatam Al Quran. Tidak sekadar hafal, tetapi tahu makna terjemahannya, ini tugas bapak ibu (ulama) untuk mendorong tidak ada orang buta Al Quran," ucap Basuki.
Ia juga mengimbau Biro Pendidikan Mental dan Spiritual (Dikmental) DKI untuk benar-benar menyeleksi anak-anak yang diikutsertakan dalam perlombaan MTQ.
Ia mengingatkan untuk tidak hanya mengejar kemenangan, tetapi betul-betul mengirim orang yang dapat berpengaruh untuk perubahan bangsa, yakni dengan mengirim anak-anak yang hafal dan mampu merealisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Al Quran.
"Pak Budi (Budi Utomo, Kepala Biro Dikmental DKI), kalau bisa di Jakarta ini dibangun sebuah pusat pelatihan belajar Al Quran. Anak-anak kalau baca kitab suci pasti mengenal dirinya sendiri. Nantinya, (mereka) bisa membuat perubahan bangsa, menjadi lebih baik," kata Basuki, yang diiringi tepuk tangan para alim ulama yang hadir dalam acara tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.