Hingga Senin (3/11/2014) siang, tim pemeriksa belum dapat menyimpulkan menyebab pasti dari ambruknya jembatan tersebut. "Dari pemeriksaan, sejauh ini belum ditemukan kejanggalan," kata Kepala Unit Kriminal Umum Polres Jakarta Pusat Ajun Komisaris Ari.
Hari ini, dia mengatakan, penyidik akan meminta keterangan kepada mandor proyek tersebut, Warto dan Wardi. Dengan pemeriksaan terhadap dua orang itu, total sudah ada 11 orang yang dimintai keterangan. [Baca: Jasad Terakhir Korban Jembatan Ambruk di TIM Dievakuasi]
Sebelumnya, polisi telah meminta keterangan dari tujuh pekerja proyek dan dua orang keluarga korban. Polisi dalam waktu dekat juga akan memeriksa perwakilan dari perusahaan pelaksana proyek, yaitu PT Sartonia Agung.
Jembatan tersebut diketahui ambruk pada Jumat (31/11/2014) sekitar pukul 06.00. Jembatan merupakan bagian dari proyek peremajaan Gedung Perpustakaan dan Gedung Arsip Pemerintah Provinsi DKI Jakarta senilai Rp 24 miliar.
Selain dikerjakan oleh PT Sartonia Agung, proyek tersebut juga melibatkan PT Citra Murni Semesta sebagai perencana, dan PT Citra Rancang Mandiri sebagai pengawas. Proyek dimulai pada September 2014 lalu, dan tahap konstruksi ditargetkan selesai pada Desember 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.