Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ahok soal Ketagihan Video Porno

Kompas.com - 04/11/2014, 09:46 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — ‎Ketika masih menjadi anggota Komisi II DPR RI, ternyata ada sebuah kasus yang membuat Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama belajar. Kasus itu adalah terungkapnya salah seorang anggota DPR yang ketahuan menonton video porno ketika sidang paripurna. Kok bisa?

Saat menyampaikan kata sambutannya di hadapan ratusan mahasiswa filsafat, di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/11/2014) kemarin, Basuki mengatakan bahwa perilaku anggota DPR yang ketahuan menonton video porno itu lebih baik darinya.

"Waktu saya kunjungan kerja di India, teman-teman saya tanya, 'Hok, menurut lo, gimana lihat si A nonton video porno?' Saya jawabnya, dia lebih baik dari saya. Semuanya enggak terima. Mereka bilang, mana mungkin saya yang sering ke gereja bilang perilaku itu baik," kata Basuki.

"Saya bilang, dia lebih baik. Kenapa? Dia ketagihan menonton film porno itu pas usianya sudah lebih dari 50 tahun. Saya dari SMP sudah pernah nonton video (porno), jadi sekarang ketagihan nontonnya sudah lewat. Makanya, kalau ada yang kasih saya video porno, saya sudah enggak mempan karena saya sudah lewati masa itu," cerita Basuki.

Mendengar cerita pria yang akrab disapa Ahok itu, para mahasiswa dan tamu undangan yang memadati Balai Agung sontak tertawa. Sang moderator acara, Jaya Suprana, juga terlihat terbahak-bahak mendengar cerita itu.

Menurut dia, seorang manusia itu lebih baik apabila grafiknya terus naik, bukan justru menunjukkan grafik naik-turun. Apabila grafik hidup seorang manusia naik-turun, berarti manusia itu hanya tobat sesaat.

Basuki menyebutnya sebagai manusia tomat atau tobat kumat. Oleh karena itu, dia melanjutkan, setiap manusia, setiap hari, harus selalu introspeksi diri agar tidak jatuh lagi.

"Itulah hakikat manusia. Tahu enggak kenapa banyak pemimpin yang tidak bisa melahirkan pemimpin lainnya? Itu karena kita kebanyakan menutupi kelemahan kita. Kita itu tidak pernah mengajarkan kepada pengikut kita kalau hari ini kita hidup dari proses jatuh bangun dan pergumulan batin, dan secara bertahap menuju kesuksesan," ujar Basuki bak seorang motivator.

Mendengar motivasi dan wejangan yang diberikan Basuki, para tamu undangan pun bertepuk tangan riuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com