Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arsyad Datangi Mabes Polri

Kompas.com - 04/11/2014, 12:11 WIB
Fathur Rochman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Muhammad Arsyad (MA), penghina Joko Widodo, mendatangi Mabes Polri di Jalan Trunojoyo, Jakarta. Dia terlihat ditemani oleh ibu dan pengacaranya.

Rombongan Arsyad tiba di Mabes Polri sekitar pukul 10.10 WIB, Selasa (4/11/2014).

"Hari ini ada penambahan BAP (berita acara pemeriksaan) saja. Enggak ada pertanyaan-pertanyaan. Di dalam juga nggak sampai setengah jam," ujar pengacara Arsyad, Abdul Aziz, seusai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Selasa.

Aziz mengatakan, kedatangan Arsyad ialah untuk menandatangani beberapa berkas tentang penangguhan penahanan yang belum sempat ditandatangani saat Arsyad dipulangkan dari Mabes Polri pada Senin (3/11/2014) pagi.

"Enggak ada pemeriksaan lanjutan. Cuma tanda tangan berkas aja. Ada sekitar 10 berkas yang ditanda tangan tadi," ucap Aziz.

Arsyad akan kembali ke Mabes Polri pada Kamis (6/11/2014) lusa untuk kembali menjalankan wajib lapor. Arsyad menjalani wajib lapor dua kali seminggu hingga proses hukum dia selesai.

Arsyad hingga saat ini masih berstatus tersangka. Warga Ciracas, Jakarta Timur, itu mendapat penangguhan penahanan dan telah dipulangkan.

"Statusnya masih tersangka. Penyidikannya tetap berjalan normal. Hanya MA tidak berada di rutan kita," ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Pol Boy Rafli Amar kemarin. 

Boy mengatakan, penangguhan penahanan terhadap MA tidak sama dengan pemberhentian penahanan. Kepolisian masih memerlukan keterangan tambahan dari MA karena proses hukumnya masih berjalan.  Jika dalam masa wajib lapor MA mengulangi perbuatannya, polisi bisa kembali menahan MA. "Kalau dilakukan lagi, bisa saja penangguhan penahanannya dicabut," ucap Boy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com