Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Edi Syahputra Tak Mau Dikaitkan dengan Pemerasan oleh @TrioMacan2000

Kompas.com - 07/11/2014, 12:32 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kuasa hukum Edi Syahputra, admin @TrioMacan2000 yang ditahan oleh Polda Metro Jaya, menegaskan bahwa kasus yang menimpa kliennya saat ini tidak berhubungan dengan akun Twitter @TrioMacan2000.

Irwandi Lubis, kuasa hukum tersebut, mengatakan bahwa Edi tidak satu pun mendapat pertanyaan mengenai akun Twitter @TrioMacan2000 dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

"Di dalam berita pemeriksaan tidak ada ungkit-ungkit soal TrioMacan2000," ujar Irwandi Lubis, ketika dihubungi, Jumat (7/11/2014).

Irwandi mengatakan bahwa Edi hanya diperiksa atas tuduhan pemerasan terhadap PT Telkom. Menurut dia, pemerasan yang dimaksud pun hanya bagian dari kerja sama iklan antara PT Telkom dan Asatunews.com sebagai media online yang dipimpin oleh Edi.

Kerja sama tersebut sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Kata Irwandi, iklan Telkom masih sering muncul di portal berita Asatunews.com. Hubungan seperti ini dinilai lazim dalam bisnis media.

Menurut dia, perubahan hubungan dari bisnis menjadi tuduhan pemerasan inilah yang saat ini sedang diselidiki. Oleh karena itu, Irwandi menolak jika kasus ini dikaitkan dengan status Edi sebagai administrator @TrioMacan2000.

"Jangan sampai kalau ada laporan pemerasan oleh @TrioMacan2000 lagi, Edi lagi yang kena," ujar Irwandi. [Baca: Admin @TrioMacan2000 Tertangkap, Polisi Akan Selidiki Kasus Terdahulu]

Edi Syahputra ditangkap oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Penangkapannya berdasarkan laporan salah satu petinggi PT Telkom berinisial AP. Pada 16 Oktober, AP bertemu dengan Edi. Pada pertemuan itu, Edi memperkenalkan diri sebagai komisaris sebuah media online kepada AP.

Edi menawarkan pemasangan iklan Telkom di media online miliknya kepada AP. Namun, pemasangan disertai syarat bahwa pembayaran iklan langsung 100 persen di muka. AP tidak menyetujui persyaratan itu sehingga kerja sama pun batal dilakukan.

Setelah kerja sama batal, muncullah berita-berita miring yang merusak nama AP di media online dan juga Twitter. Tautanberita itu pun dikirimkan oleh Edi kepada AP. Kiriman berita tersebut dilakukan berulang-ulang, bahkan dengan nomor yang tak dikenali oleh AP. Akhirnya, AP pun melaporkan Edi ke Polda Metro Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com