Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Ahok "Blusukan" ke PKL IRTI Monas

Kompas.com - 10/11/2014, 10:31 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seusai menjadi inspektur upacara Hari Pahlawan, di Lapangan IRTI Monas, Senin (10/11/2014) pagi ini, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ternyata langsung blusukan ke proyek pembangunan lokasi penampungan pedagang kaki lima (PKL) Monas dalam program Lenggang Jakarta.

Ia berjalan kaki dengan langkah cukup cepat dari satu ruang ke ruangan yang lainnya. Suami Veronica Tan itu terlihat meneliti satu persatu kelengkapan yang telah ditaruh di dalamnya. Seperti wastafel, kompor, listrik, pipa air, dan lainnya.

Karena lokasi penampungan PKL ini masih dalam proses pembangunan, Ahok tampak berjalan diarahkan oleh para pengawal pribadinya. Sebab, masih banyak alat bangunan yang tersebar di sepanjang jalan seperti beton, semen, pasir, besi, dan lainnya.

"Ini (Lenggang Jakarta) akan jadi inkubator PKL di Jakarta," kata Ahok sambil mengetok-ngetok papan ruang penampungan PKL.

Relokasi PKL melalui program Lenggang Jakarta ini merupakan program corporate social responsibility (CSR) PT Sosro dan Rekso Group.

Ahok mengatakan, program ini tidak untuk penampungan 339 PKL Monas saja melainkan juga untuk melatih para pedagang untuk berjualan makanan yang sehat dan higienis. Dengan adanya Lenggang Jakarta ini, Pemprov DKI akan lebih mudah menertibkan PKL liar di Monas.

"Jangan sampai makanan dan minuman yang dijual itu ada pewarna dan pemanis buatannya. Saya minta perusahaan CSR untuk terus melatih PKL selama 5 tahun, nanti akhir November atau awal Desember, Lenggang Jakarta sudah terbuka untuk umum," kata Ahok.

Seusai wawancara, para fotografer pun kembali meminta Ahok untuk berpose di dalam ruang penampungan PKL itu. Dengan muka pasrah, ia pun menuruti permintaan belasan fotografer peliputnya. Bak seorang pedagang, Basuki langsung menjajakan dagangannya.

"Ayo.. ayo... kwetiau Ahok enak nih. Halal... Hahaha...," kata Ahok yang mengundang gelak tawa para PNS dan awak media peliputnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Pigura, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Pigura, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com