Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Transjakarta Didorong Berinovasi

Kompas.com - 10/11/2014, 23:57 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Edi Nursalam menilai sampai saat ini layanan bus transjakarta masih menjadi acuan utama bagi modernisasi Transportasi publik di Jakarta. Namun di sisi lain, kata dia, citra layanan bus transjakarta mengalami keterpurukan akibat seringnya mengalami masalah.

Edi pun menilai PT Transjakarta perlu melakukan berbagai inovasi agar layanan bus rapid transit (BRT) pertama di Indonesia itu kembali mendapat kepercayaan masyarakat Jakarta.

"PT Transportasi Jakarta harus kaya inovasi. Tidak boleh hanya mengandalkan pendapatan perusahaan dari tiket, tapi juga dari bisnis lain, seperti penjualan iklan, penggunaan halte untuk lahan komersil dan lain sebagainya," kata Edi saat dihubungi Senin (10/11/2014).

Menurut Edi, inovasi mutlak diperlukan. Pasalnya, sebagai sebuah BUMD, PT Transjakarta dituntut untuk harus bisa menghasilkan keuntungan dan tidak lagi harus mengharapkan subsidi dari pemerintah daerah.

"Perlahan-lahan kan nanti Pemprov DKI Jakarta akan mengurangi subsidi ke BUMD," ujar Edi.

Lebih lanjut, Edi menganggap hal yang tidak kalah penting untuk dilakukan oleh PT Transjakarta adalah memastikan jalur busway steril dari penyerobotan. Menurut Edi, penyerobotan menyebabkan layanan transjakarta tak optimal.

Ia menilai sterilisasi disertai peningkatan armada bus dapat memotong waktu tunggu di halte. "Selama ini kan bus yang penuh sesak ditambah dengan waktu tunggu bus yang lama itu yang bikin penumpang merasa tidak nyaman," tukas Edi.

Seperti yang diberitakan, pada Senin pagi tadi PT Transjakarta meluncurkan logo baru. Peluncuran logo baru dibarengi dengan pemberlakuan tarif promo sebesar Rp 10 yang diperuntukan bagi para penumpang yang telah menggunakan tiket elektronik.

Sementara dalam upaya memperbanyak jumlah bus, berdasarkan dokumen Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS), Pemprov DKI telah menyiapkan dana sekitar Rp 2 triliun untuk pembelian bus pada tahun 2015. Dana tersebut akan disuntikan ke PT Transjakarta melalui mekanisme penyertaan modal pemerintah (PMP).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com