Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Kesan Berani Ahok Bisa Jadi Sasaran Tembak

Kompas.com - 12/11/2014, 14:01 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik, Arie Dwipayana, mengatakan, aturan pemerintah atas posisi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi gubernur sudah jelas.

Pemerintah, kata dia, merujuk pada peraturan perundang-undangan untuk menaikkan posisi Ahok. "Tidak bisa tidak menjadikan Ahok gubernur. Pemerintah jelas pada perppu, jangan ada yang mau melengserkan dengan membuatnya tidak jelas," kata Arie kepada Kompas.com, Rabu (12/11/2014). [Baca: Lulung: Kubu KMP di DPRD DKI Sepakat Interpelasi Ahok]

Menurut Arie, ada kesan Ahok sosok pemberani yang membuat beberapa pihak mencoba interpelasi tanpa alasan jelas. Arie menilai, Ahok berani melawan partai yang mengusungnya (Gerindra) dan berani melawan kelompok yang vokal (FPI).

Namun, kata dia, keberanian Ahok itu justru menjadi sasaran tembak. Meski begitu, Ahok harus tetap maju dengan basis kepercayaan publik yang ada. Kementerian Dalam Negeri pun harus berani mengambil posisi untuk merekomendasikan pelantikan gubernur sesuai dengan peraturan yang berlaku. [Baca: Lulung: KMP Tidak Mendukung FPI]

"Bila nantinya ada interpelasi dari Koalisi Merah Putih, harus obyektif jangan atas nama subyektif menggunakan senjata asal untuk Ahok, apalagi politik yang makin memanas," ujar dia.

Arie mengungkapkan, gaya kepemimpinan Ahok yang selama ini menjadi permasalahan bukan alasan yang pantas untuk melengserkannya. Setiap orang, kata dia, memiliki penggunaan bahasa masing-masing dalam kepemimpinannya.

"Bila interpelasi itu atas lontaran Ahok, itu bisa diselesaikan dengan implementasi. Fungsi pengawasan itu tidak harus diinterpelasi," kata Arie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com