Dalam kesaksiannya, Andi mengaku pernah bertemu dua orang bernama Jefry Lumapo dan Etza Imelda Fitri Mumu, yang mengaku mengetahui dalang di balik pembunuhan kakaknya itu.
Andi menyatakan kedua orang itu mengaku punya bukti, bahwa Antasari adalah dalang pembunuhan Nasrudin. Andi lalu bertanya apa bukti yang dimiliki kedua orang tersebut. Salah satunya mengaku, punya pesan singkat (SMS) dari Antasari terhadap korban.
"Mereka bilang ada SMS almarhum yang di-forward dari ponsel almarhum ke yang bersangkutan," ujar Andi, saat bersaksi di ruang persidangan PN Jaksel, Kamis siang.
Andi lalu meminta agar SMS yang disebut dari Antasari itu dikirimkan kepadanya. Namun, sampai dengan hari ini, sms tersebut tidak pernah diberikan kepadanya.
"Sampai sekarang tidak ada smsnya, yang konon katanya dari Antasari. Pada intinya sama sekali sms itu tidak pernah ada saya lihat, dan diforward ke saya, sampai hari ini," ujar Andi.
Ia menyebut, mengenai sms itu sebenarnya aad permainan rekayasa dari Jefry dan Etza. "Kata Jerfy dan Etza, ada Pak Bunyamin yang nantinya akan kita ajak untuk lihat SMS tersebut. Ada rekan kita dari Solo. Dia pernah lihat sms dari almarhum," ujar Andi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.