Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik Nasrudin Mengaku Akan Bongkar Rekayasa Polisi dan Jaksa pada Kasus Antasari

Kompas.com - 13/11/2014, 14:38 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Adik kandung Nasrudin Zulkarnaen, Andi Syamsudin, berniat untuk membongkar kasus pembunuhan kakaknya dengan terpidana mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar.

Andi menduga ada rekayasa oknum polisi dan jaksa pada kasus tersebut. Hal ini disampaikan Andi ketika bersaksi untuk Antasari dalam sidang gugatan praperadilan Polri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (13/11/2014). [Baca: Sidang Antasari Kembali Digelar di PN Jaksel]

Andi mengatakan, dia memang tidak melihat siapa pembunuh kakaknya. Namun, dia mengaku melihat bagaimana di sekelilingnya polisi merekayasa kasus tersebut.

"Saya akan buka yang sebenarnya rekayasa kasus ini. Bagaimana orang-orang yang ikut bermain dalam kasus ini, ikut bermain dengan saya. Saya tidak berbicara insitusi kepolisian, tetapi oknum," kata Andi di ruang persidangan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis siang.

Andi mengaku, saat kasus tersebut berjalan, ia pernah berinteraksi dengan seorang perwira polisi di Polda Metro Jaya, yang meminta agar dia membantu dalam kesaksian. [Baca: Adik Nasrudin Mengaku Tidak Pernah Lihat SMS dari Antasari]

Ia memiliki bukti percakapan via telepon dengan perwira tersebut yang direkamnya. "Interaksi dengan yang bersangkutan, tolong kami di-back up mengenai kesaksian," kata Andi.

Di hadapan pengacara dari Mabes Polri dan Polda Metro Jaya yang hadir di ruang persidangan, dia mengaku akan membongkar rekayasa itu suatu saat nanti, bukan saat sidang praperadilan kali ini.

"Tetapi, yang jelas ada saatnya saya bongkar rekayasa kasus ini dan saya siap dengan pertanggungjawaban yang ada," ujar Andi.

Mengakhiri kesaksian, Andi sempat meminta maaf kepada majelis hakim. "Maaf Yang Mulia kalau terlalu keras karena ini menyangkut masalah saudara kandung," ucapnya.

Ditemui seusai persidangan, Andi mengatakan akan membongkar rekayasa polisi dan jaksa saat peninjauan kembali (PK) kedua Antasari mendatang.

"Saya tetap akan menyimpan rapat-rapat hal tersebut. Karena bukan saat praperadilan ini, tetapi nanti di pengajuan PK. Baik dari oknum kepolisian maupun kejaksaan. Semuanyalah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com