Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Naik, Tarif Angkutan Umum Bagaimana?

Kompas.com - 17/11/2014, 23:53 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sejumlah Rp 2.000 pada Senin (17/11/2014) malam, yang mulai berlaku pada Selasa (18/11/2014) pukul 00.00 WIB.

Antrean di pom bensin pun sontak terjadi. Di antara kendaraan yang mengantre banyak dijumpai angkutan umum, seperti di SPBU 34-12412 Fatmawati, Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan.

"Biasanya ngisi (BBM) pukul 03.00 WIB, jam segini tidur dulu. Tapi lihat berita (harga) BBM naik, saya langsung ke SPBU saja. Lumayan kan (ngiritnya) kalau ngisi Rp 60.000," kata Syarifudin (52), salah satu sopir angkutan kota jurusan Blok A-Cilandak, Senin malam.

Syarifudin kenaikan harga BBM ini cukup membuatnya sakit kepala. Bila ingin menaikkan harga BBM, menurut dia pemerintah seharusnya melakukannya bertahap. 

Sebagai gambaran, Syarifudin setiap hari mengisi BBM sebanyak 16 liter sekali isi. Dengan kenaikan harga yang ada, dia menyebutkan perkalian dan berapa liter yang harus "dikorbankan" bila tak ingin menambah pengeluaran saat pendapatannya belum tentu naik juga.

Syarifudin mengatakan koperasi yang menjadi induk angkutan umumnya belum memberikan informasi soal tarif yang akan dikenakan ke penumpang menyusul kenaikan harga ini. Dia mengaku tidak berani juga bila langsung menaikkan sendiri tarif angkutannya.

Adapun sopir angkutan kota jurusan Lebak Bulus-Pondok Labu, Edi, mengaku pasrah dengan kebijakan pemerintah ini. Namun, menurut dia kenaikan harga Rp 2.000 per liter ini tak murah dan pemerintah sebaiknya berhitung ulang.

"Enggak tahu nih besok gimana. Belum ada tarif baru, mungkin naikin sendiri," ujar Edi, yang dijumpai saat mengantre di SPBU di Fatmawati. Dia juga mengatakan belum mendapat inforamsi soal tarif baru dari juragannya tetapi dia berencana menaikkan tarif Rp 1.000 dari tarif sebelumnya.

"Paling kalau biasanya Rp 3.000 ya jadi Rp 4.000. Gitu aja, kan rugi kalau tidak naikin ongkos," kata Edi. Dia berkeyakinan koperasi tempatnya bernaung akan memberikan tarif baru menyusul kenaikan tarif ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com