JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor masih menjadi moda transportasi andalan warga Jakarta. Terbukti dari tingginya pemilik kendaraan tersebut dan tingkat pertumbuhannya yang relatif cepat. Namun menurut pengamat transportasi dari Universitas Taruma Negara Leksomono Suryo Putranto, ada kesalahan budaya bagi masyarakat Jakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya dalam menggunakan moda transportasi ini.
"Di Jabodetabek sepeda motor itu digunakan untuk perjalanan komuter, keseharian, dan jarak jauh, padahal seharusnya bukan begitu," ujar Leksmono, Selasa (24/11/2014).
Leksomono mengatakan, di negara-negara lain yang juga memiliki populasi sepeda motor tinggi, masyakatnya tidak menggunakan sepeda motor untuk perjalanan sehari-hari dan jarak jauh. Sepeda motor hanya digunakan untuk perjalanan pendek.
"Hanya digunakan di sekitar perumahan dan di akhir pekan saja," kata dia.
Karena itu, Leksomono setuju dengan rencana pembatasan penggunaan sepeda motor. Pasalnya, ia menilai tak mungkin pemerintah memberlakukan pembatasan kepemilikan sepeda motor. Ia mencontohkan, banyak negara lain yang juga memberlakukan aturan ini. Misalnya di beberapa kota di negara-negara seperti Amerika Serikat, Vietnam, Perancis, Taiwan, Uzbekistan, dan lain-lain.
Diketahui, mulai Desember mendatang, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memberlakukan larangan bagi sepeda motor yang akan melintasi Jalan MH Thamrin hingga Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Jika aturan itu sudah berlaku, pengendara motor wajib memarkir kendaraannya di gedung-gedung sekitar jalan tersebut.
Untuk mendukung kebijakan tersebut, Pemrov DKI juga berencana menyiapkan 100 bus tingkat gratis bagi pengendara sepeda motor yang hendak melintasi Jalan MH Thamrin-Jalan Medan Merdeka Barat. Bus tingkat gratis nantinya akan dikelola oleh PT Transjakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.