"Saya pakai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama). Ya namanya anak muda, dari coba-coba terus lama-lama ketagihan," kata William yang ditemui di Kampung Ambon kepada Kompas.com, Kamis (27/11/2014). [Baca: Untuk Kali Pertama, Tes Urine Massal di Kampung Ambon]
William awalnya mencoba-coba untuk membakar daun ganja bersama teman-temannya. Ganja itu pun didapatkan tidak jauh dari rumahnya, yaitu di tempat yang dinamakan lapak. Dulu, lapak itu adalah tempat atau rumah khusus yang digunakan untuk transaksi narkoba di Kampung Ambon.
Setelah mengonsumsi narkoba selama setahun lebih, William mulai merasakan ada yang tidak beres. Lambat laun dia menyadari kebiasaannya memakai ganja dan sabu merusak diri sendiri. [Baca: Dulu "Akrab" dengan Narkoba, Bagaimana Kehidupan Warga Kampung Ambon Kini?]
Pelan-pelan dia mulai meninggalkan narkoba, hingga dia mendengar sebuah khotbah di gereja. "Saya mulai tobat pas ke gereja itu," kata William sambil sedikit terdiam. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut apa yang dia dengar dalam khotbah di gereja tersebut.
Namun demikian, William sekarang merasa bersyukur sudah bisa bebas dari narkoba. "Biar dulu saya juga bukan pemakai berat, tetapi untungnya sekarang sudah bisa sembuh," ujar dia.
Pemuda yang sudah sejak lahir tinggal di Kampung Ambon itu kini telah mengikuti pelatihan yang dibuka di sana, salah satunya pelatihan komputer. Dia pun antusias mengikuti tes urine yang digelar oleh Badan Narkotika Nasional (BNN), Kamis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.