Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara: Jaksa Tak Punya Bukti Sebut Assyifa Pelaku Pembunuhan Berencana

Kompas.com - 02/12/2014, 18:55 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Syafrie Noer, pengacara Assyifa Ramadhani, terdakwa pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto, bersikukuh mengatakan bahwa pembunuhan yang dilakukan Assyifa tidak direncanakan. Hal ini disampaikan dalam sidang duplik di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (2/12/2014).

Syafrie menilai, jaksa penuntut umum tidak mampu memberikan alat bukti yang kuat dari dakwaan primer, yaitu Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana yang didakwakan kepada kliennya.

"Untuk dapat menghukum terdakwa, minimal ada dua alat bukti," ujar Syafrie Noer.

Syafrie Noer melanjutkan, selama proses persidangan, jaksa tidak mampu memberikan bukti pembunuhan berencana tersebut. Alat bukti dakwaan, kata Syafrie, bisa dari keterangan saksi, keterangan terdakwa, dan keterangan saksi ahli.

Saksi yang melihat, mendengar, dan mengalami langsung kejadian adalah Ahmad Imam Al Hafitd, terdakwa lain kasus ini. Namun, kata Syafrie, Hafitd adalah saksi mahkota yang keterangannya tidak bisa sepenuhnya dijadikan alat bukti. Sementara itu, tak ada saksi lain yang mengalami langsung kejadian selain Hafitd.

Syafrie juga mengatakan, jaksa tidak berupaya menghadirkan ahli forensik sebagai saksi ahli. Padahal, hal itu bisa menjadi alat bukti bagi dakwaan Assyifa. Ahli forensik yang dimaksud Syafrie adalah dokter yang melakukan visum terhadap Ade Sara.

Ketidakhadiran saksi ahli dalam sidang ini diwakilkan lewat surat visum saja. Keterangan Hafitd sebagai saksi dan surat visum sebagai pengganti kehadiran saksi ahli tidak dianggap sebagai alat bukti.

"Oleh karena itu, alat bukti yang dihadirkan JPU sangat lemah karena tergantung pada keterangan terdakwa dan pengakuan terdakwa saja," ujar Syafrie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com