Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Jangan Buat Isu Seolah-olah Saya Anti-monorel

Kompas.com - 09/12/2014, 17:14 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama membantah telah memutus kontrak pembangunan monorel dengan PT Jakarta Monorail (JM). Basuki mengatakan, Pemprov DKI akan berkirim surat kepada PT JM jika masih ingin membangun monorel di Jakarta untuk melakukan desain ulang terkait rute serta pembangunan depo monorel.

"Kalau enggak ada, berarti kita enggak bisa izinkan kamu (membangun monorel di Jakarta). Tetapi, jangan bikin isu saya seolah-olah anti-monorel. Saya hanya ingin mengamankan DKI," kata Basuki, di Balaikota, Selasa (9/12/2014).

Menurut Basuki, dari tiga persyaratan yang diajukan DKI kepada PT JM, tidak ada satu pun klausul yang mampu dipenuhi perusahaan "besutan" John Aryananda tersebut. Tiga poin itu adalah jaminan bank, jaminan kekuatan tiang pancang dalam menahan properti yang akan dibangun, serta jaminan pembangunan infrastruktur selama tiga tahun.

Selain itu, Basuki juga mengkhawatirkan rencana pembangunan depo monorel di Waduk Setiabudi Timur, Kuningan, Jakarta Selatan.

"Kamu mau enggak Kanal Banjir Barat jebol lagi? Lapindo saja dibor, bisa jebol, apalagi yang seperti ini. Jaminan bank, DKI minta 30 persen dari total investasi mereka, eh PT JM sanggupnya cuma 1 persen, takut enggak kalau kayak gitu," kata Basuki.

Pemprov DKI, lanjut dia, memutuskan untuk tidak menerima berbagai rancangan dan ide yang diajukan PT JM dalam pembangunan monorel, terutama perihal properti, pembangunan depo, serta sisi "kesehatan" finansialnya.

"Bukan berarti saya memutuskan ide yang Anda ajukan ya. Secara logika, otomatis proyek monorel berhenti karena kita enggak kasih izin Anda bangun depo di Tanah Abang. Jadi, kalau Anda mau teruskan ya cari rute lain, kalau mau memperluas desain, ya lewat tender dong, tetapi mereka enggak mau. Kalau enggak mau, PT JM enggak bisa (bangun monorel) di sini dong," ucap Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com