Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Macet? Salah Pemerintah, Polisi, atau Diri Kita Sendiri?

Kompas.com - 10/12/2014, 14:08 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir seluruh kota-kota di dunia mengalami kemacetan lalu lintas, termasuk kota terbesar di Indonesia, Jakarta. Tiga faktor penyebab yang dominan adalah keterbatasan dan buruknya infrastruktur jalan, tingginya volume kendaraan, serta buruknya perilaku mengemudi warga masyarakatnya.

Khusus kemacetan di Jakarta, faktor yang ketiga menjadi faktor yang paling dominan. Sampai saat ini, perilaku berkendara warga Jakarta dinilai sangat buruk. Hal itu mengacu pada terbiasanya penggendara di Jakarta yang berhenti melewati garis saat berada di perempatan, parkir di lokasi terlarang, hingga kecepatan mengemudi yang tak disesuaikan dengan lajur yang digunakan.

"Seringkali kita kalau lagi macet, yang disalahin pemerintah, yang disalahin polisi, kapan kita menyalahkan diri kita sendiri? Kemacetan dan kecelakaan lalu lintas itu kan terjadi tak lepas dari attitude kita di jalan," kata Managing Director TNT Indonesia Tomy Sofhian saat pelatihan mengenai "Eco Driving for Smart Driver", di Jakarta, Rabu (10/12/2014).

Menurut Tomy, penilaiannya tersebut bukan tanpa alasan karena rekan sejawatnya asal Jepang juga memiliki pendapat yang sama. Tomy berujar, rekannya itu sempat mengatakan bahwa dahulu kota-kota besar juga sempat mengalami hal yang sama seperti Jakarta.

Pemerintah di negeri sakura tersebut, kata Tomy, kemudian mengambil kebijakan untuk menanamkan pentingnya kesadaran untuk berdisiplin berlalu lintas bagi warganya. Hal ini tentunya dibarengi dengan kebijakan di bidang pembangunan infrastruktur dan pengendalian volume kendaraan.

"Kualitas manusia memegang peranan penting untuk mengatasi kemacetan. Jepang pernah melakukan hal yang sama. Karena kalau infrastruktur baik tapi perilaku berkendara warganya buruk, tetap aja macet," ujar Tomy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com