JAKARTA, KOMPAS.com - Meski telah dilarang oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, jajaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan ternyata tetap melakukan kegiatan promosi wisata ke luar negeri. Kali ini promosi wisata dilaksanakan di Filipina dengan pergelaran roadshow di Hotel Pan Pacific, Manila, pekan lalu.
Kepala Bidang Promosi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia, mengatakan, alasan pihaknya tetap menggelar promosi wisata di Filipina bertujuan untuk meningkatkan jumlah wisatawan dari negara tersebut.
"Jumlah wisatawan Filipina tidak sebanyak negara-negara asia lainnya, seperti Malaysia, China, Singapura, Jepang. Karena itu pasar wisawatan asal Filipina potensial untuk digarap," kata Cucu, Minggu (14/12/2014).
Selain promosi pariwisata, kata Cucu, di Manila, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan juga menyelenggarakan forum bisnis yang mempertemukan lebih dari 20 pelaku industri pariwisata Jakarta dengan para stakeholder industri pariwisata Filipina.
"Kami ingin menyampaikan kepada masyarakat Filipina bahwa Jakarta merupakan salah satu destinasi di Asia yang menarik dikunjungi untuk berbagai aktivitas wisata. Kondisi Jakarta juga aman dan kondusif bagi para wisatawan mancanegara," ucap dia.
Sebagai informasi, pada bulan lalu Ahok pernah melontarkan peringatan terhadap pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI yang gencar mempromosikan Jakarta ke luar negeri secara langsung dan berlebihan. Menurut Ahok, saat ini ada beberapa SKPD yang membuat program di dalam APBD untuk "jalan-jalan" ke luar negeri dengan dalih promosi Jakarta.
Ahok menilai, ketimbang mengunjungi langsung negara yang menjadi target pasar, promosi wisata lebih baik dilakukan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi internet, termasuk dengan jejaring sosial.
"Enggak boleh lagi Dinas Pariwisata promosi (ke luar negeri). Dinas UMKM promosi (ke luar negeri) juga. Itu cuma promosi-promosi ngabisin duit enggak karuan. Kabid di Dinas Pariwisata (Disparbud DKI) sampai enggak pulang dari luar negeri, keliling terus," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.