Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Peredaran Minuman Keras Menjelang Akhir Tahun

Kompas.com - 15/12/2014, 18:09 WIB
BEKASI, KOMPAS.com — Masyarakat diimbau proaktif melaporkan kepada aparat kepolisian jika mengetahui aktivitas penjualan minuman keras oplosan. Kejahatan peredaran minuman oplosan ini dikhawatirkan meningkat menjelang masa libur akhir tahun.

Imbauan itu disampaikan Kepala Kepolisian Resor Kota Bekasi Komisaris Besar Isnaeni Ujiarto hari Minggu kemarin. Sebelumnya, Polresta Bekasi kembali menangkap produsen minuman keras oplosan di Perumahan Bumi Anggrek, Kecamatan Tambun Utara, Bekasi, Jawa Barat. Dua pelaku dibekuk saat mengoplos minuman keras dan mengemasnya ke dalam botol.

Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi menggerebek dua pelaku, yakni MS (48) dan AT (25), pada Sabtu (6/12) sekitar pukul 13.00, di rumah milik MS di Perumahan Bumi Anggrek Blok G Nomor 61 RT 001 RW 007 Desa Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara. AT merupakan karyawan MS.

”Pelaku sudah beroperasi selama dua tahun terakhir,” ujar Kepala Polres Kota Bekasi Komisaris Besar Isnaeni Ujiarto di rumah pelaku, Kamis lalu.

Menurut Isnaeni, minuman keras oplosan itu dibuat dari cairan alkohol berkadar 70 persen yang biasa dijual di apotek dan dicampur dengan minuman ekstrak buah-buahan atau soda.
Minuman keras oplosan yang dijual MS itu pernah merenggut nyawa dua warga Setia Dharma, Tambun Selatan, 20 November lalu.

”Pelaku juga memasok minuman keras oplosan ini kepada pedagang-pedagang minuman keras eceran lain dan toko jamu sehingga dikonsumsi dua warga yang tewas itu,” kata Isnaeni.

Polresta Bekasi menyita 43 botol minuman yang dikemas dalam botol berlabel Brandy dan W&N, tiga botol kemasan alkohol masing-masing berukuran 500 mililiter, baskom yang dijadikan tempat mengoplos, serta ratusan botol minuman ekstrak buah-buahan dan minuman soda.

Kepada polisi, MS mengaku menjual minuman keras oplosan tersebut seharga Rp 20.000 hingga Rp 100.000 per botol. Dalam sebulan, omzet yang diperoleh mencapai Rp 60 juta. ”Minuman ini saya racik sendiri,” kata MS.

Penjualan minuman keras oplosan itu selama ini berkedok toko kebutuhan pokok dan minuman mineral. Wanda, warga Blok G Perumahan Karang Satria, mengatakan, MS selama ini diketahui sebagai penjual kebutuhan pokok. Toko milik MS berada di sebelah rumah yang biasa dipakai untuk memasarkan minuman keras oplosan. ”Warga sini biasa beli sembako di situ, enggak tahu kalau ternyata dia juga jualan minuman keras oplosan,” kata Wanda.

MS juga memiliki rumah lain yang dijadikan gudang minuman keras oplosan dan hanya berjarak 10 meter dari lokasi tempat dirinya berjualan. Akibat perbuatannya, MS dan AT terancam hukuman minimal lima tahun penjara.

Isnaeni mengatakan, tingkat kejahatan minuman keras oplosan di Bekasi jauh lebih rendah ketimbang kota besar, seperti DKI Jakarta. Untuk itu, tidak ada atensi khusus terhadap kejahatan ini.

Guru Besar Kriminologi Universitas Indonesia Adrianus Meliala mengatakan, kebiasaan masyarakat mengonsumsi minuman keras oplosan dipengaruhi tiga aspek, yakni aspek budaya karena menenggak minuman keras dianggap sebagai tanda solidaritas sosial, aspek ekonomi karena tingginya angka pengangguran terselubung, serta tidak adanya alternatif.

Menurut Adrianus, pemerintah daerah harus menjaga agar tiga aspek itu tidak muncul secara bersamaan di satu wilayah. Jika tidak, aktivitas mengonsumsi minuman keras oplosan tetap akan berkelanjutan. (ILO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com