Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Ingin Jembatan Rawajati Dibongkar, Ini Tanggapan Warga

Kompas.com - 16/12/2014, 19:19 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membongkar Jembatan Rawajati, Kalibata, Jakarta Selatan. Jembatan ini akan dibongkar karena sampah sering menyangkut ketika air pasang sehingga menyebabkan banjir.

Beberapa warga Rawajati yang tempat tinggalnya berdekatan dengan jembatan tersebut menerima jika pemerintah memang berniat untuk membongkarnya. Namun, warga tak ingin agar tetap ada jembatan di bawah kolong fly over Kalibata itu.

"Kalau pengennya bongkar, ya dibongkar saja. Tetapi bikin jembatan baru. Yang modern-lah yang enggak nyangkut sampah," kata Chair (60), warga RT 02 RW 07, kepada Kompas.com, di Rawajati, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (16/12/2014).

Menurut Chair, jika pemerintah hendak membongkar tanpa mengganti jembatan baru, dia memprediksi dampaknya yakni kemacetan akan terjadi. Sebab, jalur di bawah kolong fly over Kalibata itu juga menjadi salah satu alternatif pengendara baik dari arah Kalibata menuju Kramatjati/Cawang dan sebaliknya. [Baca: Jembatan Rawajati Akan Dibongkar]

"Ini saja sudah macet ada jembatan. Bagaimana kalau diputusin. Kecuali ada pelebaran jalan, jalan di atas (fly over) dibikin dua. Sepertinya begitulah. Tetapi menurut saya alangkah baiknya diganti saja konstruksinya, jangan bikin sampah nyangkut," ujar pria yang mengaku tinggal sejak lahir di Rawajati ini.

Nena (58), pedagang dekat jembatan Rawajati itu mengatakan, bila jembatan tersebut dibongkar, dia cemas kehilangan pembeli. "Kita jualan jadi sepi kalau enggak ada yang lewat," ujar Nena. Nena mengakui, jembatan tersebut kerap menyebabkan sampah tersangkut. Sebab, lanjut dia, model jembatan di bawahnya terdapat jari-jari besi.

"Kalau mau dibikin tinggi seperti sebelahnya itu (JPO). Enggak nyangkut sampah jadinya. Dibikin tinggi tapi jangan dibikin jari-jari lagi," ujar Nena.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas PU DKI Jakarta Juani Yusuf mengatakan, banjir kiriman dari Bogor membuat sampah yang terbawa tersangkut di fondasi jembatan sehingga menghambat aliran air dan menyebabkan permukiman warga di sekitar lokasi kebanjiran.

Karena itu, kata Juani, instansinya akan berupaya secepatnya membongkar jembatan tersebut. Namun, lanjut Juani, pembongkaran jembatan tersebut membutuhkan proses dan perhitungan secara matang.

Terlebih lagi, jembatan itu berada di wilayah banjir sehingga perlu dikerjakan dengan penuh kehati-hatian. "Pengerjaan perlu waktu, kita tidak bisa bongkar sembarangan, apalagi sekarang lagi musim hujan, nanti pas perbaikan, banjir naik, malah bahaya," ujarnya, sepeti dikutip dari BeritaJakarta.com.

Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama meminta Dinas PU agar segera membongkar Jembatan Rawajati, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan. "Saya bilang ke Kepala Dinas PU, jembatan yang lama itu harus dibongkar. Kalau kamu enggak bongkar, dari Bogor datang sampah segitu banyak kan nyangkut," ujar pria dengan sapaan Ahok itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com