Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Bus Tingkat Gratis Belum Dioperasikan

Kompas.com - 17/12/2014, 10:03 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Lima unit bus tingkat gratis sumbangan dari Tahir Foundation belum dapat digunakan untuk pengendara motor yang dilarang melintas di sepanjang Jalan MH Thamrin-Medan Merdeka Barat. Sebab, surat administrasinya belum selesai diproses.

"Ternyata, bus tingkat sumbangan Tahir yang mereknya Mercedes Benz itu administrasi surat-menyurat di Kementerian Perhubungan belum selesai. Masih harus ada pengurusan registrasi uji tipe," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar saat ditemui wartawan di Silang Monas Selatan, Jakarta, Rabu (17/12/2014).

"Kalau secara fisik, busnya sudah siap untuk mengangkut penumpang. Kami dorong terus agar proses administrasi cepat selesai. Untuk sementara, pakai bus yang ada dulu, termasuk transjakarta yang menggunakan tarif," ujarnya lagi.

Sebagai kompensasinya, Pemprov DKI Jakarta menyediakan sebanyak 10 unit bus single transjakarta gratis dan memutar di kawasan pelarangan sepeda motor. Bus single transjakarta ini sifatnya sementara sampai bus tingkat gratisnya bisa digunakan.

Transjakarta yang dioperasikan merupakan bus single sumbangan tiga perusahaan, yakni Telkomsel, Roda Mas, dan Ti-Phone. Transjakarta itu bakal beroperasi setiap hari, mulai pukul 05.00-21.00. Bus transjakarta single itu melintas di jalur reguler, bukan jalur transjakarta. Pengemudi transjakarta menaikkan dan menurunkan penumpang di selter reguler serta menggunakan pintu bagian depan (karena deck-nya pendek).

Selain bus single, Pemprov DKI juga memberdayakan penggunaan lima unit bus tingkat wisata, city tour. Biasanya, bus tingkat wisata itu mulai beroperasi pada pukul 09.00. Namun, untuk mendukung kebijakan ini, bus tingkat wisata itu beroperasi mulai pukul 05.00.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com